Autonetmagz.com – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, membujuk Pabrikan mobil asal Jerman, Volkswagen (VW) agar menjadikan Indonesia sebagai lokasi produksi komponen baterai. Hal tersebut dilakukan Bahlil usai mendapatkan komitmen produksi baterai dari Hyundai dan LG di dalam negeri mulai 2024. Bahlil membujuk VW saat melakukan kunjungan kerja ke Jerman pada pekan lalu. Bahlil mengatakan sudah bertemu dengan Thomas Schmall-von Westerholt, beliau adalah Chairman of the Board of Management (Chief Executive Officer) Volkswagen Group Components.
Sedang Diusahakan
“Saya berusaha meyakinkan VW untuk membuat prekursor katoda baterai kendaraan listrik di Indonesia. Sebagai bagian dari supply chain bahan baku pabrik baterai dan kendaraan listrik mereka di seluruh dunia,” kata Bahlil dalam postingan Instagram pribadinya. Menurut Beliau, pemerintah Indonesia telah berkomitmen mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir. Sedangkan BKPM dikatakan memfasilitasi penyediaan bahan baku melalui kerja sama dengan pengusaha lokal dan UMKM.
“Eropa pada 2030 ada 70% mobil mereka mobil listrik, China pada 2027-2028 menargetkan 60%, jadi hampir seluruh dunia alihkan fosil ke baterai. Kebetulan Indonesia punya cadangan nikel 25% dari total cadangan nikel dunia, jadi kita betul-betul punya alam luar biasa dan 80% bahan baku baterai ada di Indonesia, seperti kobalt, mangan, nikel,” jelas Bahlil. Salah satu contoh pengembangan ekosistem kendaraan listrik yakni komitmen investasi dari Hyundai dan LG yang mendirikan pabrik baterai lithium-ion di Karawang, Jawa Barat. Pabrik yang dikelola HKML Battery Indonesia ini berkapasitas maksimal 10 GWh per tahun yang sanggup menyuplai untuk 150 ribu unit mobil listrik per tahunnya. Pembangunan pabrik rencananya selesai pada 2023, sementara untuk produksi dimulai pada awal 2024.
Tesla Juga?
Hyundai juga sudah memiliki pabrik perakitan mobil listrik di Bekasi yang dapat memanfaatkan baterai tersebut. Mengajak Grup VW berinvestasi di Indonesia sebelumnya sudah pernah dilakukan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan pada November 2019, Saat sedang berkunjung ke kantor pusat Grup VW di Hannover, Jerman. Menurut CNBC Indonesia, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan masih terus menjalin komunikasi dengan beberapa perusahaan mobil listrik dunia, salah satunya dengan perusahaan raksasa asal Amerika Serikat, Tesla.
Kendati demikian, menurutnya dirinya tidak pernah menyebut bahwa adanya minat investasi Tesla di Indonesia terkait pembangunan pabrik mobil listrik. “Yang benar begini, kita sudah NDA (Non-Disclosure Agreement) dengan mereka. Saya nggak mau mengulangi kesalahan. Kita tidak tidak pernah bicara pabrik mobil. Ada enam sebenarnya di tempat mereka itu, ada Starlink, launching pad, hypersonic, battery lithium pack, stabilizer energi, itu yang kita bicarakan,” paparnya saat diwawancarai Founder and Chairman CT Corp., Chairul Tanjung, di Economic Outlook 2021 CNBC Indonesia, Kamis (25/02/2021).
Read Next: Toyota Rumion : Rebadged Ertiga Yang Dijual di Afrika Selatan