AutonetMagz.com – Tahun 2015 ini akan ada banyak mobil baru yang diluncurkan di Indonesia, baik itu hanya sekedar facelift ataupun all new. Tapi rupanya masih cukup banyak jumlah konsumen yang memukul rata kalau facelift dan all new itu sama saja, padahal keduanya adalah bentuk penyegaran yang sama sekali berbeda. Untuk memberi penjelasan kepada para pembaca dan konsumen yang tingkat keingintahuannya tinggi, berikut kami jelaskan perbedaan istilah facelift dengan all new.
Facelift berarti cara memperbarui suatu model dengan cara menambahkan atau mengubah penampilan, desain dan kelengkapan secara minor, namun wujud mobil sama sekali tidak berubah dari versi terdahulunya. Contoh yang baru-baru ini muncul adalah CR-V facelift, Mirage facelift dan Juke facelift.
Lihatlah mobil tersebut, bentuknya tidak beda signifikan dengan versi sebelum facelift, namun ada beberapa aksesoris, fitur dan material yang diubah atau ditambah sebagai respons pabrikan atas tuntutan konsumen mengenai pembenahan kelengkapan.
Selain itu, facelift juga untuk menjaga siklus hidup suatu model sebelum model all new dibuat, karena membuat model all new butuh biaya sangat mahal, riset berkepanjangan dan waktunya pun lama. Banyak lho pabrikan yang butuh waktu berbulan-bulan (bahkan bertahun-tahun) hanya untuk mendesain kap mesin agar sesuai standar safety, aerodinamika dan estetika.
Sementara all new, berarti sebuah model yang benar-benar memiliki wujud yang baru, desain baru, kode baru dan kelengkapan baru. Contoh model all new yang bisa kita simak dengan jelas adalah All New Nissan X-Trail dan All New Mazda 2 SkyActiv yang desainnya beda total dibanding sebelumnya.
Bisa disimak, mobil tersebut memiliki desain dan wujud yang sama sekali berbeda dibanding pendahulunya. Desain luar-dalam dibuat baru oleh pabrikan, dimensi kabin baru dan fitur pun baru. Membedakan model all new dengan model sebelumnya harusnya mudah jika ditilik dari perubahan desain yang total, tapi yang paling pasti adalah perubahan kode sasis mobil.
Contoh perubahan kode adalah dari Honda Jazz generasi 2 berkode GE8 ke Honda Jazz generasi 3 berkode GK5. Adanya perubahan kode biasanya menjadi indikator paling mutlak untuk menentukan apakah suatu model bisa disebut all new atau tidak, karena jika kode sasisnya diubah, bisa dibilang mobil ini benar-benar dibangun mulai dari nol lagi.
Namun, kini banyak produsen yang menggunakan kata-kata all new hanya untuk jualan belaka. Oleh karena itu, istilah all new kini dianggap kurang representatif dan kadang diganti dengan new generation, untuk lebih menegaskan bahwa suatu model benar-benar baru.
Demikianlah perbedaan antara model facelift dengan model all new, semoga bisa bermanfaat bagi anda dalam membedakan kendaraan dan menilai kendaraan dengan bijak. Jangan lupa sampaikan kritik dan saran anda untuk kami di kolom komentar!
Read Next: Honda Pilot 2016 Berhasil Jalani Diet Ketat dan Dapatkan Fitur Baru