AutonetMagz.com – Dari kota Washington D.C, Amerika Serikat, masyarakatnya di sana bersama National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) sedang sibuk untuk menggugat Fiat-Chrysler Automobiles (FCA) karena dituduh melanggar aturan keselamatan dan tidak melakukan prosedur recall secara profesional. Waduh, tidak profesional bagaimana memangnya?
Menurut Jalopnik, banyak sekali pelanggaran yang dilakukan FCA. Dari prosedur recall yang melalui tahapan pemberitahuan kepada konsumen, menyiapkan stok suku cadang pengganti, jadwal pelaksanaan recall dan perbaikan kendaraan hingga dianggap tidak bermasalah lagi dan tidak berbahaya.
Contohnya, ingat dengan kasus airbag Takata yang menjadi recall terparah di dunia? Pihak FCA bahkan tidak melakukan prosedur recall dengan tata cara yang telah ditentukan NHTSA. Bahkan setelah berbulan-bulan kasus airbag Takata menjadi pembicaraan hangat di dunia otomotif, FCA masih tidak memberitahukan konsumen mereka kalau mobilnya ada masalah di airbag-nya. Wah, parah ini mah.
Mark Rosekind dari NHTSA berkata, “Akan ada tindakan tegas untuk FCA, dan ada pola kejadian yang sudah dilakukan berulang kali oleh mereka.” Menurutnya, dari 11 juta mobil FCA yang sudah pernah di-recall, ada 23 kasus yang ditangani dengan asal-asalan alias sembrono. Salah satu kasus yang terkenal adalah recall 1,56 juta unit Jeep tahun lama yang tangki bensinnya ada di belakang as roda belakang.
Tangki ini rawan bocor kalau mobil ditabrak dari belakang, dan itu bisa memicu kebakaran. Sekitar 75 orang sudah tewas dalam Jeep yang terbakar, namun recall baru dilakukan lama setelahnya, yakni pada tahun 2013. Itu disebabkan karena mereka terlalu lama memilih supplier trailer gandengan perakitan tangki BBM. Ya ampun.
Oleh karena kasus ini, NHTSA akan membawa FCA ke jalur hukum di Depatemen Keadilan atas kemungkinan kasus kriminal. Ancaman hukumannya tidak main-main, yakni denda 35 juta dollar AS per kasus (466,67 M Rupiah). Bayangkan, jika satu kasus didenda segitu besarnya, dan ada 23 kasus yang diperkarakan, mau keluar berapa uang dari FCA?
Hukuman lainnya adalah FCA harus membeli kembali mobil pelanggannya atau diganti dengan unit baru. “Eksekusi Recall adalah di mana kita telah jatuh,” kata Scott Kunselman, wakil presiden senior FCA untuk keamanan kendaraan dan kepatuhan peraturan di Amerika Utara. “Kami telah belajar dari kesalahan kami.” Hanya itu kata-kata dari FCA.
Untuk ATPM di Indonesia, jangan coba-coba menutupi masalah produknya ya. Kalau memang harus recall, recall saja, tidak apa-apa, malah bagus kalau masih peduli dengan produknya. Tangani prosedur recall dengan benar dan profesional juga, jangan sembrono. Bagi anda konsumen, harus jeli dan perhatian dengan segala layanan ATPM atau dealer. Jika ada praktek nakal, sembrono atau tidak profesional, laporkan saja.
Semoga kita semua bisa belajar banyak dari kasus yang menimpa FCA ini. Bagaimana pendapatmu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Weleh, Giorgetto Giugiaro Mundur Dari Perusahaannya, Italdesign Giugiaro!