AutonetMagz.com – Percaya tidak percaya, saat ini 2 Ferrari terlaris adalah Ferrari Portofino dan Ferrari 812 Superfast. Kalau Portofino laku, kami tidak kaget karena sudah jelas kalau itu Ferrari yang paling terjangkau (Karena aneh rasanya kalau bilang “Ferrari termurah”). Akan tetapi, larisnya Ferrari 812 Superfast malah jadi kejutan besar. Jelas dong, GT Ferrari bermesin V12 itu harganya paling mahal di antara Ferrari reguler lain, tapi malah bisa menopang penjualan? Hebat…
Bos Ferrari, John Elkann ingin menambah jumlah model GT Ferrari yang saat ini hanya tersedia Ferrari 812 Superfast dan Ferrari GTC4 Lusso, plus Ferrari Portofino kalau mau menghitungnya sebagai GT beratap convertible. Uniknya, kalau merek lain biasanya menambah jumlah model untuk mengejar target penjualan, Ferrari malah lain. Ferrari bilang mereka tidak terlalu bersikeras meningkatkan angka penjualan mobil.
Saat menghadiri pameran Pebble Beach, John Elkann akan merilis mobil GT baru sekitar bulan November ini saat ditanya oleh Autonews Europe. Sebelumnya, kejutan terbesar Ferrari adalah Ferrari SF90 Stradale, supercar mid engine V8 twin turbo dengan teknologi plug-in hybrid via baterai plus 3 motor listrik yang bisa menelurkan tenaga gabungan 1.000 PS. Jauh di atas LaFerrari, tapi SF90 Stradale tidak berstatus limited edition, sehingga bisa dimiliki secara normal.
Ferrari telah mencatat bahwa pada tahun 2022, sekitar 40% dari total penjualan mereka akan disumbang dari model GT, alias ingin naik dari angka 32% yang sekarang. Ada juga rencana untuk memperluas pendapatan menjadi 5 miliar Euro (79,1 Trilyun Rupiah) pada tahun 2022. Bagaimana cara menaikkan pendapatan tanpa terlalu mengejar penjualan? Well, mungkin dengan mobil-mobil edisi terbatas berharga fantastis.
Namun untuk mencetak pendapatan terus menerus dan membawa konsumen baru ke brand Ferrari, kuda jingkrak Italia ini masih menggodok SUV pertama mereka. Namanya sudah resmi, Ferrari Purosangue. SUV Ferrari ini wujudnya belum ketahuan, tapi nampaknya ia akan berhadapan langsung dengan Lamborghini Urus dan Porsche Cayenne Turbo secara spesifikasi. McLaren? Oh tidak dong, McLaren saat ini ogah bikin SUV, mungkin nanti dari Inggris diwakili Aston Martin DBX.
Meski sudah tahu kalau membuat SUV bisa langsung meningkatkan penjualan, Ferrari sadar ada citra merek yang harus dijaga. Oleh karena itulah, Elkann menyatakan Ferrari tidak akan mengincar volume penjualan sebesar Porsche, secukupnya saja. Yaa… Selama stratego itu membuat Ferrari tetap bisa bikin supercar level dewa, kami sih senang-senang saja. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Charging Station Di Inggris Kini Lebih Banyak Daripada SPBU