AutonetMagz.com – Masih ingat kan kalau pihak Daimler, induk dari Mercedes-Benz dan Smart, sedang mengencangkan ikat pinggang mereka. Salah satunya dengan memotong gaji dari para eksekutif mereka, yang mana diklaim akan lebih menyakitkan daripada potongan gaji yang dialami oleh karyawan biasa. Selain itu, ternyata Daimler juga akan menjual aset mereka, yaitu pabrik perakitan.
Jadi, hal ini disampaikan olek Petinggi dari Daimler AG dan Mercedes-Benz AG yaitu Ola Kallenius. Dalam pernyataan resminya, Kallenius menyebutkian, “Dalam investasi dengan biaya tinggi dalam waktu dekat, khususnya dalam hal elektifikasi dan digitalisasi, kami secara konsisten menerapkan langkah – langkah untuk meningkatkan efisiensi. Ini akan mempengaruhi seluruh area perusahaan yang ada di seluruh belahan bumi. Selain itu, efek COVID-19 terhadap perekonomian menciptakan kondisi kerangka kerja baru pada pasar dan dalam kontek ini, kami ingin mengoptimalkan jaringan produksi global kami”.
“Itulah sebabnya kami bermaksud untuk memulai pembicaraan tentang penjualan pabrik Hambach,” tambahnya. Nah, pabrik milik Daimler yang ada di Hambach, Perancis adalah rumah bagi Smart, subbrand dari Mercedes-Benz untuk mobil kompak. Smart telah diproduksi di sama dalam beberapa tahun terakhir. Markus Schäfer, COO dari Mercedes-Benz pun juga menambahkan, “Perubahan ini akan mempengaruhi pabrik Hambach. Tujuan penting kami adalah mengamankan masa depan dari lokasi ini. Sedangkan kondisi lainnya, model Smart masih akan terus diproduksi di Hambach”.
Pabrik perakitan di Hambach sendiri mulai beroperasi pada bulan Oktober 1997 silam. Artinya, pabrik perakitan ini sudah memproduksi mobil selama 23 tahun. Untuk saat ini, Hambach sendiri bertugas memproduksi jajaran model Smart, termasuk model Smart EV. Smart EQ ForTwo dan Smart EQ ForTwo Cabrio sudah diproduksi di pabrik ini mulai tahun lalu. Secara total, ada 1.600 orang pegawai yang bekerja di pabrik perakitan ini. Dan sejauh ini, sudah ada 2,2 juta unit Smart ForTwo yang diproduksi disana. Tentunya ini keputusan berat bagi Daimler, namun mereka juga harus berinvestasi untuk teknologi masa depan, dan biayanya tentu tidak murah.
Jadi, bagaimana menurut kalian?
Read Next: Varian Skyactiv-X Masuk Australia, Lebih Mahal 35%