AutonetMagz.com – Bukanlah sebuah rahasia jikalau pasar otomotif di China adalah salah satu pasar yang memang menarik untuk digarap, apalagi bagi para produsen otomotif yang sudah mendunia. Namun memang ada sebuah aturan unik nan menarik yang diterapkan oleh Pemerincath China guna melindungi dan mengembangkan produsen – produsen lokal mereka.
Aturan itu mengharuskan para Produsen asing yang ingin memproduksi mobilnya di China untuk membentuk sebuah Joint Venture dengan perusahaan lokal dengan saham 50-50 dan JV tersebutlah yang akan mengurusi perkara produksi dan pemasaran dari produsen asing tersebut. Nah, namun nampaknya aturan ini akan segera berlalu, karena seperti yang sempat kami beritakan sebelumnya, pada tahun 2020 mendatang pihak Pemerintah China siap untuk memberikan kepemilikan penuh pada fasilitas produksi dan jaringan pemasaran pada Pihak Asing. Kami sendiri agak bingung, mengapa Pemerintah China mengambil langkah berani ini, padahal potensi pasar otomotif mereka bisa dibilang yang terbesar di dunia, dan jikalau digencet oleh Produsen asing, bukankah produsen lokal akan tenggelam?
Oke, kita tinggalkan pertanyaan itu dan bahas mengenai dua merk yang kami sebutkan di judul. Yap, BMW dan VW adalah dua pabrikan asing yang produk jualannya bisa dikatakan laris manis di China. Nah, kedua merk ini pun sudah memulai langkah mereka untuk melakukan ekspansi, dan menguasai JV mereka di China. Mengutip via Automotive News, Pihak BMW dan VW telah mengajukan ijin untuk mendapatkan saham lebih dari 50% dari JV mereka, dan hal ini tersebar saat mereka mengumumkan bahwa mereka akan melakukan investasi yang besar di pasar otomotif China. Sebelumnya, BMW bersama kompatriotnya asal China, Brilliance telah mengumumkan bahwa JV mereka akan melakukan ekspansi dalam hal produksi, yaitu dengan memproduksi 520 ribu kendaraan di tahun 2019 mendtaang.
Sedangkan di lain pihak, VW dan JV-nya yaitu JAC akan membangun pusat riset dan pengembangan untuk mempercepat akselerasi dari pengembangan kendaraan listrik mereka yang akan dijual di bawah merk Seat alias Xiyate di China. Perwakilan Dewan China, Li Keqiang menyebutkan bahwa BMW akan menjadi produsen asing pertama yang akan memiliki saham di atas 50% dalam joint venture-nya. Sedangkan VW akan segera menyusul, dimana Li menyebutkan bahwa JV antara VW dan FAW akan berubah proporsinya dari 50-50 menjadi 60-40, sedangkan untuk JV antara VW dengan JAC masih akan bertahan di posisi 50-50. Li menambahkan bahwa adalah sebuah hal yang wajar jikalau pabrikan asing ingin menanamkan investasi yang lebih banyak, apalagi kini China sedang menyongsong ronde baru dari industri otomotif dimana Pemerintah akan membuka peluang bagi investasi, termasuk meningkatkan batasan dari kepemilikan saham dalam JV yang terbentuk.
Baca Juga : China Berikan Kepemilikan Penuh Bagi Pabrikan Asing di 2020
Jikalau di masa depan BMW dan VW bisa menguasai penuh JV milik mereka di China, maka kedua merk ini akan menyusul Tesla yang sebelumnya sudah mendeklarasikan diri sebagai merk asing yang tak menggandeng JV dari perusahaan lokal, dan akan membangun pabrik mereka di Shanghai. Bagaimana menurut kalian?
Read Next: Hyundai Kona Iron Man Edition : Tony Stark Naik Hyundai?