AutonetMagz.com – Jangan salah sangka dulu, bapak mesin rotary yang sebenarnya masih tetap Felix Heinrich Wankel. Kenichi Yamamoto adalah pria yang bertanggung jawab sebagai insinyur yang membuat Mazda yakin dan mau mengembangkan mesin rotary dari tahun 1960-an sampai sekarang. Kalau tidak diyakinkan oleh beliau, belum tentu kita bakal kenal mobil seperti Cosmo, 787B, RX-3, RX-7 dan RX-8. Sayangnya, beliau telah berpulang pada 20 Desember 2017 kemarin di usia 95 tahun.
Beliau adalah lulusan teknik mesin Universitas Tokyo yang langsung bertugas di Angkatan Laut Jepang setelah lulus. Setelahnya, ia mengasah lagi kemampuan dan daya pikirnya di Kawanishi Aircraft Company. Saat ia kembali ke Hiroshima yang hancur, ia bersusah payah untuk mendapatkan pekerjaan. Akhirnya, pada tahun 1945 ia berhasil mendapatkan pekerjaan di perusahaan transmisi Toyo Kogyo. Toyo Kogyo ini cikal bakal merek mobil Mazda.
Iya, Toyo Kogyo ini baru pakai nama Mazda di tahun 1984, tapi sebenarnya model Mazda pertama sudah ada sejak 1931 dan model pertamanya adalah sejenis bajaj 3 roda. Pada tahun 1960-an, Mazda bermitra dengan NSU dari Jerman, dan salah satu kesepakatannya adalah NSU akan membolehkan Mazda membangun mesin rotary mereka sendiri. Nah, di sini Yamamoto-san jadi kepala proyeknya, dan di 1963 mereka berhasil menyelesaikan prototipe Mazda Cosmo.
Setelah Cosmo 110S, bermunculannya mobil sport lain seperti Mazda RX-2, RX-3, RX-4, RX-5, RX-7 – tentu saja RX-7 paling panjang usia dan terkenal – dan terakhir adalah Mazda RX-8 yang pakai mesin rotary. Tentu ada model lain seperti RX500, 929, MX-04, Eunos dan lain-lain, tapi kalau bicara rotary sudah jelas Mazda RX yang paling terkenal. Merek lain seperti Toyota dan Rolls Royce juga sempat mengembangkan rotary, tapi yang paling berhasil ya Mazda.
Dengan Mazda RX-9 (kalau jadi hadir), mesin rotary akan memasuki tahun 2020 dengan karakternya yang orisinil. Obsesinya dengan aliran mesin rotary membantu Yamamoto meraih posisi yang lebih tinggi, menjadi kepala RnD Mazda di akhir tahun 1970-an. Saat memegang jabatan presiden Mazda, Yamamoto secara langsung bertanggung jawab atas proyek penelitian dan pengembangan Mazda MX-5 yang sudah hidup selama 27 tahun.
Yamamoto-san pula yang memutuskan untuk membelanjakan anggaran Mazda dalam kegiatan yang terkait dengan motorsport, membuat mobil balap Mazda 787B bermesin 2.600 cc 4-rotor berkode R26B menjadi pemenang Le Mans pada tahun 1991. Sampai detik ini, Mazda 787B masih jadi mobil Jepang pertama dan satu-satunya yang pernah menang Le Mans. Toyota dengan TS030 dan TS050 hybrid-nya pun ingin mengikuti jejak Mazda, tapi selalu ada kendala meski mobil Toyota sangat kencang dan kompeten, pembalapnya pun bukan pembalap kelas teri.
Kesimpulannya, Kenichi Yamamoto adalah orang yang memberikan identitas pada Mazda hingga saat ini. Karakter Mazda yang kita kenal ini adalah buah tangannya, dan ia turut membuka jalan menuju generasi penerus SkyActiv-X dan mesin baru SkyActiv-R. Terima kasih banyak Yamamoto-san. Salam hormat, kami menyukai karya-karyamu, beristirahatlah dengan tenang.
Read Next: Perang Segmen Skutik : Honda Beat Tak Terkejar