AutonetMagz.com – Aston Martin DB11 yang menjadi penerus DB9 sejatinya bukan mobil yang beritanya sudah basi, bahkan di luar negeri, mobil ini boleh dibilang masih hangat diperbincangkan. Kejutan sekali saat Aston Martin Jakarta sudah memboyong Aston Martin DB11 ke Indonesia dalam waktu yang cukup cepat, yakni hanya sekitar 6 bulan sejak debut perdana mobil ini di Geneva Motor Show, Maret 2016.
Berkesempatan untuk melihat sosoknya secara langsung saat meluncur resmi kemarin, tak bisa dipungkiri, mobil ini cantik. Sekaligus, Aston Martin DB11 menjadi petunjuk bagi karakter desain Aston Martin ke depannya, pkarena ialah enanda abad baru dari Aston Martin yang berusia 103 tahun. Oh ya, Dari nama DB9 langsung lompat ke DB11 karena nama DB10 sudah dipakai saat Aston Martin membuat mobil untuk film Spectre.
Aston Martin Jakarta memamerkan paham aerodinamika mereka yang baru melalui saluran udara yang terintegrasi dengan pilar, sirip-sirip pemecah aliran udara di kap mesin dan fender fin serta spoiler kecil di bagasinya. Beda dengan mobil sport lain, spoiler Aston Martin DB11 tidak bisa dinaikturunkan secara elektris oleh pengemudinya, ia baru naik saat menyentuh 80 km/jam dan turun saat mencapai kecepatan kurang dari 60 km/jam.
Pelek yang serupa dengan Aston Martin DB10 adalah sentuhan yang bagus pada DB11, jadi meski tidak bisa membeli Db10, setidaknya bisa dapat peleknya. Meski mobil ini cantik, namun jika melihat lebih detail beberapa elemen desainnya, ada beberapa bagian yang seolah desainnya menyerupai mobil lain, entah itu mobil Italia, Inggris, Jerman dan lain-lain. Pilar Aston Martin DB11 hanya tersedia dalam 2 warna, silver atau hitam.
Untuk Aston Martin DB11, Aston Martin bekerja sama dengan Daimler, dan itu cukup menjelaskan kenapa di kabinnya kami menemukan sistem kendali infotainment mobil yang mirip dengan Mercdes benz COMMAND, bahkan posisi rem parkir yang ngumpet di dekat lutut pengemudi juga mirip Mercedes Benz. Untung saja Aston Martin tidak ikut-ikutan menempelkan tuas transmisi di kolom setir seperti Mercedes Benz, tapi masih memakai transmisi model tombol di dashboard tengah.
Mobil ini tidak punya glovebox di depan jok penumpang, tapi punya center console box yang bisa dibuka secara elektris. Saat dioperasikan pun, kita serasa seperti James Bond yang mau mengambil senjata dari kompartemen rahasianya. Di Aston Martin DB11, ucapkan selamat tinggal pada panel instrumen analog, karena yang ada hanyalah panel instrumen digital dengan takometer yang redlinenya di 6.000 rpm. Tidak masalah, Aston Martin bukan Ferrari F12 atau Lexus LFA yang mesinnya harus menjerit untuk mencapai surga kecepatan.
Mesin Aston martin DB11 adalah hasil kolaborasi Aston Martin dan AMG, yang sudah biasa membuat mesin untuk Mercedes Benz dan Pagani. Mesin 5.200 cc V12 twin turbo ini punya tenaga 600 hp dan torsi 700 Nm, dan dipadukan dengan transmisi otomatis 8 percepatan buatan ZF. Lari dari 0-100 tuntas dalam 3,9 detik dan top speed 322 km/jam. Tentu, kalau bicara performa, banyak mesin dari mobil lain yang ukurannya lebih kecil namun punya performa serta kemampuan berlari yang sama, bahkan jauh lebih baik.
Tapi orang membeli Aston Martin bukan karena performanya, orang memilih Aston Martin karena detail kemewahannya dan karisma berkendara British GT yang sudah menjadi ikon mobil mata-mata ini. Kalau ingin mobil mahal yang fokus ke performa, orang akan lari ke Ferrari dan McLaren. Soal harga, Aston martin jakarta tidak bisa mengungkapkan harga resmi DB11, tapi mereka bisa bilang kalau pesan sekarang, mobilnya paling cepat sampai ke tangan konsumen pada bulan Februari 2017. Apa opinimu mengenai mobil ini?? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Jajaran Direksi Mazda Sepakati Pembuatan Mazda RX-9
