AutonetMagz.com – Asal mula munculnya eksplorasi fitur-fitur keselamatan itu simpel saja : Nyawa itu mahal dan hidup cuma sekali. Kecelakaan di jalanan sudah menelan banyak korban jiwa, dan kadang mobil kerap disalahkan sebagai “senjata pembunuh”, entah itu city car semacam Renault Twingo atau hypercar macam Bugatti Chiron. Ditambah lagi, manusia adalah subjek yang bisa lalai dan salah. Makanya sekarang pelbagai macam teknologi penyelamat sudah muncul.
ABS, Airbags, dan stability control itu harusnya sudah tak asing lagi sekarang, namun di keesokan hari, ada terus fitur keselamatan baru. Contohnya sistem rem otomatis yang bisa menghentikan mobil sendiri kalau mobil mendeteksi kemungkinan tabrakan, lane keeping assist yang mencegah mobil keluar jalur, atau bahkan airbag buat pejalan kaki yang bisa aktif kala mobil menabrak pejalan kaki. Masih ada banyak lagi, tapi butuh 1.001 malam untuk menyebutkan dan menjelaskannya.
Hanya saja, rupanya fitur ini menimbulkan persoalan baru. Adalah BMW Car Club America (BMWCCA) regional Genesee Valley (GVC) yang menelurkan peraturan baru buat event track day mereka, High Performance Drivers’ Education atau HPDE. Peraturan baru mereka adalah, mobil yang punya fitur rem otomatis dan/atau lane keeping assist atau sejenisnya dilarang ikut serta dalam acara HPDE. Biar kata fitur itu bisa dimatikan, mobilnya akan tetap dilarang ikutan.
Kok jadi begini? Apa alasannya? Alasannya, karena fitur itu kadang membuat mobil jadi susah diprediksi dan merebut kendali mobil dari pengemudinya. Agak aneh? Mungkin, soalnya kan kalau fitur itu dimatikan, tidak akan ada yang “ngerecokin” pengemudinya. BMW North America yang tidak terafiliasi dengan BMWCCA ini pun tak sepakat dengan hal ini, menegaskan bahwa fitur itu takkan mengganggu saat dipakai di sirkuit jika dimatikan.
Namun ada sedikit alasan yang menarik dari salah satu instruktur HPDE. Meski HPDE adalah acaranya BMWCCA, namun semua mobil bebas ikut, tidak eksklusif untuk BMW saja. Nah, di luar beberapa mobil BMW, ada mobil dengan sistem safety yang selalu aktif dan tidak bisa dimatikan. Karena semua pabrikan punya kebijakan yang beda soal sistem safety, ini akan mempengaruhi materi dari instruktur ke driver saat HPDE.
Jika ada suatu insiden, para instruktur khawatir kalau bukti keterlibatan mereka dalam insiden akan memberatkan mereka di pengadilan meski belum tentu mereka yang salah, bisa jadi sistem mobilnya yang jadi penyebab. Untungnya, larangan ini belum universal. Di Texas, HPDE chapter Lone Star masih mengizinkan mobil yang sudah dipasangi fitur-fitur tadi buat ikut kelas HPDE, apapun merek mobilnya.
Update terakhir dari Jalopnik, BMWCCA GVC sudah pelan-pelan membatalkan kebijakan ini, namun malah gantian jadi Porsche Club of America (PCA) regional Niagara yang menerapkan aturan yang sama. Apa opinimu mengenai pelarangan keikutsertaan mobil dengan fitur safety seperti tadi di sirkuit? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Porsche dan Microsoft Jalin Kerjasama Buat Optimalkan Forza