AutonetMagz.com – Dalam beberapa waktu terakhir ini memang sedang menghangat kabar – kabar mengenai produk yang masuk dalam kategori rebadge. Mulai dari mobil – mobil Esemka yang kabarnya adalah versi rebadge dari produk asal China, hingga yang paling hot adalah munculnya Chevrolet Captiva generasi kedua yang notabene adalah versi rebadge dari Baojun 530, a.k.a Wuling SUV. Padahal, dalam perjalanan otomotif di Indonesia sudah ada banyak mobil yang menggunakan skema rebadge guna meraih keuntungan di tanah air. Namun sayangnya, tak sedikit mobil – mobil rebadge yang nyatanya gagal bersinar di Indonesia. Nah, tim Redaksi AutonetMagz coba menghimpun 7 mobil Rebadge Yang Gagal Bersinar di Indonesia. Yuk cus yang pertama.
Nah, mobil ini adalah salah satu mobil yang cukup kami suka di awal kemunculannya, karena Chevy Tavera mengambil rupa dari Isuzu Panther generasi kedua yang muncul di awal 2000-an. Chevy Tavera juga menjadi alternatif bagi mereka yang suka dengan tampang SUV yang tangguh ala Panther namun agak alergi dengan suara, getaran dan juga asap ala Mesin Diesel. Mengusung mesin dengan nama GM Family II seri C22ne yang berkonfigurasi 4 silinder SOHC 8 valve dan berkapasitas 2200cc, Chevy Tavera memiliki tenaga maksimal 114 hp dan torsi maksimal 180 Nm yang dipadukan dengan transmisi manual 5 percepatan dan otomatis 4 percepatan. Sayangnya, eksistensi dari Chevy Tavera terbilang singkat, karena mobil ini berhenti diproduksi di tahun 2007, walaupun sejatinya produk yang sama masih dijual di India sampai 2017 silam.
2. Mitsubishi Maven
Selain Chevy Tavera, ada sebuah produk lain yang juga masuk dalam skema rebadge di awal 2000-an, dan mobil tersebut adalah Mitsubishi Maven. Nama Mitsubishi Maven memang bisa dibilang kurang tenar, karena kalah hawa dengan sang produk asli, Suzuki APV. Mitsubishi Maven sendiri diproduksi oleh pihak Suzuki Indonesia, dan dipasarkan oleh pihak Mitsubishi, kurleb dengan pendahulunya, Mitsubishi T120SS. Mitsubishi Maven mengandalkan mesin 1.500cc 4G15 4 silinder segaris injeksi yang bertenaga maksimal 87 PS. Mesin ini adalah mesin yang diproduksi sendiri oleh pihak Mitsubishi yang juga digunakan di Mitsubishi T120SS. Hadir dengan dua trim, yaitu GLX dan GLS, perjalanan Mitsubishi Maven dimulai di 2004 dan harus berakhir di 2009 karena penjualannya yang terus menurun, bahkan hanya di tahun 2005 sajalah penjualan mobil ini mampu mencapai diatas 1.000 unit.
3. Mazda VX-1
Mazda juga pernah melakukan langkah serupa dengan me-rebadge Suzuki Ertiga di tahun 2013 dan menghadirkan Mazda VX-1. Kala itu, pihak Mazda cukup percaya diri dengan memasang banderol harga Mazda VX-1 di angka 191 juta untuk tipe tertinggi dan tipe V dibanderol dengan harga 179 juta. Perbedaan harga yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan Suzuki Ertiga yang dibanderol paling mahal 186 jutaan untuk tipe GX AT dan Suzuki Ertiga GL MT dengan harga 162 jutaan. Memang, pihak Mazda cukup all out pada Mazda VX-1 ini dengan memberikan wooden panel, body kit, jok kulit asli, dan beberapa kelengkapan lainnya, namun nyatanya hal ini tak cukup untuk meyakinkan masyarakat Indonesia. Pada akhirnya, pasca kepengurusan Mazda Motor Indonesia beralih ke pihak Eurokars, Mazda VX-1 harus ikut pensiun di tahun 2017 silam.
4. Isuzu Bison
Nama Isuzu Bison pasti masih cukup berbekas bagi kalian yang tinggal di daerah, karena pendahulu dari Isuzu Elf ini memang masih banyak digunakan sebagai angkutan umum di daerah – daerah. Namun bukan Isuzu Bison tersebut yang kami maksudkan, melainkan Isuzu Bison yang saat ini masih dijual di Indonesia. Isuzu Bison generasi sekarang adalah versi rebadge dari Mitsubishi Colt L300 yang legendaris itu. Nampaknya pihak Isuzu melihat ada celah untuk menjual produk ini karena tingginya permintaan akan pikap diesel saat ini, namun kenyataanya nampaknya tak sesuai harapan. Dari data wholesales Gaikindo, Isuzu Bison hanya mencatatkan 8 unit saja tahun ini untuk varian flat bed, kalah jauh dengan Mitsubishi L300 yang mencatatkan angka diatas 17 ribu unit.
5. Chevrolet Spark
Kasus dari city car ini agak sedikit berbeda jikalau dibandingkan dengan beberapa produk yang kami sebutkan diatas, dan berbeda pula dengan Chevy Tavera yang masih satu angkatan. Yap, Chevy Spark pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 2003 silam dengan mengusung desain ala Daewoo Matiz yang malah sudah hadir 3 tahun sebelumnya di Indonesia. Penjualan dari Daewoo Matiz sendiri akhirnya diterukan oleh Chevy Spark di tahun 2003. Kala itu, Chevy Spark bisa dikatakan cukup menuai perhatian dari para konsumen di Indonesia, namun sayangnya eksistensinya kala itu masih belum menjadikannya city car paling laris, karena masih ada pesaing kuat lainnya dari Korsel seperti Hyundai AtoZ dan Kia Visto. Belum lagi gampuran Daihatsu Sirion dan Kia Picanto yang lebih modern dan lebih keren kala itu. Namun, diantara ketujuh mobil yang kami bahas, bisa jadi mobil ini yang paling sukses.
6. Timor S515
Nah, kami juga memasukkan Timor sebagai salah satu dari 7 mobil rebadge yang gagal bersinar di Indonesia. Sebenarnya, Timor melalui Timor S515 dan S515i sempat mendapatkan atensi dari masyarakat Indonesia. Apalagi, embel – embel mobil nasional juga membuat nama Timor melejit di akhir tahun 90-an. Sayang beribu sayang, mobil yang di-rebadge dari KIA Sephia ini memang harus ikut tenggelan bersamaan dengan turunnya para penguasa Orde Baru di tahun 98 silam. Padahal, ada beberapa mobil lain dari Timor yang juga tak kalah menarik seperti Timor SW516i, Timor R Coupe, Timor S513, dan beberapa produk lainnya yang tak sempat direalisasikan.
7. Bimantara Cakra
Dan setelah Timor, mobil lain yang juga cukup legendaris dengan isu mengenai rebadge adalah Bimantara Cakra. Bimantara sendiri adalah perusahaan yang masih satu darah dengan Timor, karena keduanya merupakan produk yang digagas oleh anak – anak Presiden Soeharto. Nah, sama seperti Timor, Bimantara melalui produknya yaitu Bimantara Cakra pun melakukan rebadge dari produk asal Korsel, Hyundai Accent generasi pertama. Dan sama juga seperti Timor, nasib dari Bimantara secara umum juga cukup mengenaskan, karena ikut luntur dengan jatuhnya Orde Baru di tahun 98.
Nah, itulah 7 produk yang menggunakan skema rebadge yang pernah dijual di Indonesia. Jadi bagaimana, kawan? Cukup menambah wawasan atau menyegarkan ingatan? Kalau menurut kalian ada produk lain lagi nggak ya yang dijual di Indonesia dengan skema serupa. Yuk komen di bawah.
Read Next: Toyota Corolla Sedan Akan Rilis 16 November di China