AutonetMagz.com – Saat kami berselancar di dunia maya dan mencari update dari informasi terbaru dari dunia permobilan global, mata kami tertuju pada sosok Wuling Hongguang S3. Memang Wuling Hongguang S3 bukanlah produk baru dari Wuling, karena SUV yang masih saudara kandung dari Wuling Confero ini sudah diperkenalkan di China beberapa tahun lalu. Dan kami pun sudah membahas mobil ini sebelumnya. Nah, namun ada yang spesial dari Wuling Hongguang S3 versi 2019 ini. Yuk kita bahas.
Pertama, kalau dari sisi ekterior, ubahan paling kentara ada pada penambahan LED DRL di sisi depan saja. Sedangkan sisanya masih sama saja dengan versi 2018 kemarin. Untuk interior pun masih relatif sama, kecuali adanya perbedaan di bagian pedal dari mobil ini. Yap, sebelumnya Wuling Hongguang S3 hanya dijual untuk opsi transmisi manual saja pada versi mesin 1.500cc naturally aspirated. Nah, di versi 2019 ini pihak Wuling menghilangkan 1 buah pedal di Wuling Hongguang S3 1.5L, yaitu pedal kopling. Wah, jadi transmisi otomatis dong? Nggak juga, karena jika kalian lihat, tuas persnelingnya masih menggunakan tuas model manual.
Lho? Kok bisa? Yap, awalnya kami mengira ada yang salah dengan gambar ini, namun ternyata tidak. Wuling Hongguang S3 2019 versi 1.5L ini akan menggunakan teknologi Automatic Clutch Transmission. Jadi, sebenarnya proyek mengenai teknologi Automatic Clutch sendiri sudah ada sejak tahun 2016 silam, dan teknologi ini dikembangkan oleh Schaeffler. Inti dari teknologi ini adalah menggunakan sensor dan modul khusus untuk menggantikan kaki kiri menginjak kopling pada transmisi manual. Secara konsep terasa mirip dengan AMT, namun secara riil mungkin lebih pas jika kita menganalogikan dengan transmisi pada motor bebek.
Jadi, saat si pengemudi ingin mengoper gigi, sensor akan membaca pergerakan dari tuas dan secara otomatis akan mengontrol kopling. Nah, berhubung teknologi ini masih belum ada di Indonesia, dan belum digunakan oleh mobil Wuling disini, tentunya kami belum bisa berkomentar banyak terkait kualitas dari teknologi serupa. Nah, alasan sederhana mengapa pihak Wuling sudi mengembangkan teknologi ini adalah supaya bisa merambah ke konsumen yang ogah berkutat dengan kopling namun ingin memiliki Wuling Hongguang S3. Tak jelas alasannya mengapa pihak Wuling tak menggunakan teknologi AMT saja.
Namun nampaknya adanya perbedaan mesin dengan Wuling Cortez alias Baojun 730 membuat tak mudah untuk mencomot teknologi AMT tersebut ke Wuling Hongguang S3. Nah, bagaimana menurut kalian teknologi ini? Kalau seumpama teknologi ala ‘Motor Bebek’ ini diaplikasikan di Indonesia bagaimana, sob? Di Wuling Confero contohnya, kan LMPV ini masih belum ada transmisi otomatisnya.
Sumber : Autohome
Read Next: Renault Australia Tawarkan Garansi Sampai 7 Tahun!`