AutonetMagz.com – Bicara perihal mobil Honda di Indonesia, mungkin banyak yang sedang membicarakan sosok Honda Brio terbaru saat ini. Namun kami tak akan membahas mengenai mobil mungil terbaru Honda tersebut, melainkan sosok yang nampaknya ‘agak’ terlupakan dalam beberapa waktu terakhir ini. Dan sosok tersebut adalah Honda BR-V. Yap, LSUV yang sebelumnya sempat meraih sukses kala duet LSUV dari Astra masih berganti model tersebut kini tengah berada di masa yang kurang menyenangkan. Bak roda yang berputar, mungkin sekarang Honda BR-V berada di posisi yang tak baik. Mengapa? Yuk kita bahas.
Jadi, seperti yang kalian baca dari judul diatas, wholesales dari Honda BR-V ternyata jeblok dengan selisih angka yang mencolok mata. Memang, angka wholesales bukanlah angka penjualan pada konsumen, melainkan angka distribusi dari pihak APM ke diler – diler. Namun sebenarnya bisa sedikit ditarik kesimpulan dari data ini, jikalau angka wholesales jeblok, bisa jadi barang masih ada banyak di diler. Lalu, mengapa barang masih banyak di diler? Ya jelas, peforma penjualannya tak bisa sekencang distribusinya. Nah, kembali ke Honda BR-V, di tahun 2017 silam pihak Honda Prospect Motor (HPM) masih bisa tersenyum lebar dengan capaian wholesales di angka 15.039 unit selama periode bulan Januari hingga September 2017. Lalu, dengan periode yang sama di tahun ini, berapa banyak Honda BR-V yang sudah terdistribusi?
Totalnya ada 1.256 unit selama 9 bulan pertama di tahun 2018 ini. Perbedaanya? Capaian tahun ini hanya 8,3% dari capaian tahun lalu. Data ini sendiri mengacu pada rilis data wholesales Gaikindo. Nah, pertanyaanya, kenapa bisa penurunannya sangat signifikan? Padahal jika kita ingat – ingat, pihak HPM malah memberikan refreshment pada Honda BR-V di IIMS 2018 silam dengan tambahan side body moulding, velg baru dan adanya arm rest untuk pengemudi. Jawabannya ada pada para pesaingnya. Honda BR-V secara langsung berbenturan dengan All New Toyota Rush dan All New Daihatsu Terios, serta secara tak langsung dengan Mitsubishi Xpander. Tiga nama yang kami sebutkan ini saat ini tengah digandrungi dan menjadi market leader. Nah, dengan harga yang kurang lebih sama, dan bentuk lebih fresh, tentunya sedikit banyak ada perpindahan konsumen ke tiga produk tersebut.
Hal semacam ini juga sempat dirasakan oleh Honda BR-V di awal kemunculannya dulu. Kala itu masih banyak konsumen yang ingin membeli LSUV, namun duet Astra hanya menjual produk yang sudah berumur. Lalu bagaimana solusi paling tokcer untuk Honda BR-V? Nothing more, harus ada varian ‘All New‘. Apalagi kita tahu bahwa Honda Brio atau Honda Amaze yang platform-nya digunakan oleh Honda BR-V sudah mendapatkan pembaharuan, maka sedikit banyak kita bisa berharap akan ada generasi terbaru dari Honda BR-V yang sedang atau akan dikembangkan oleh pihak Honda. Melihat angka penurunanya, menurut kami desakan untuk mengubah bentuk Honda BR-V sendiri bisa dibilang cukup kuat. Walaupun sebenarnya usia dari Honda BR-V masih baru menginjak usia 3 tahun saja.
Jadi, kalau menurut kalian bagaimana? Apakah Honda BR-V generasi terbaru benar – benar diperlukan saat ini? Atau menurut kalian Honda BR-V yang ada sekarang sudah cukup dan masih bisa survive. Yuk sampaikan pendapat kalian, siapa tahu pihak APM memantau dan menyerap aspirasi kalian.
Read Next: Wholesales Wuling Confero : Bertahan Di Kelas Super Sengit!