AutonetMagz.com – Sementara saudara sekampungnya berulah dengan manipulasi hasil tes tabrak, kali ini Toyota sebagai induknya juga ikut berulah. Ada kejanggalan yang terjadi saat uji sertifikasi pada sejumlah mesin diesel Toyota. Kami menduga hal itu terkait dengan emisi yang mungkin pada versi produksi ternyata lebih ‘kotor’ daripada saat diuji coba. Namun ternyata masalahnya adalah ada perbedaan software yang digunakan saat uji coba, sehingga hasilnya beda.
Perbedaan Data
Selama pengujian, pengukuran dilakukan sedemikian rupa sehingga grafik tenaga kuda dapat terlihat. Disana terlihat grafik torsinya konstan dan smooth, namun, dari grafik dyno tersebut tidak meningkatkan tenaga kuda atau torsi yang mana hal itu berbeda dengan performa mesin yang sebenarnya. Intinya, output tenaga yang dikeluarkan bisa lebih ‘galak’ dibandingkan dengan yang tertera diatas kertas. Namun tenang, penyimpangan data pengujian yang tidak tepat ini tidak mempengaruhi emisi atau keselamatan.
Toyota mengatakan bahwa 10 model kendaraan terkena dampak, yaitu model dengan mesin 1GD, 2GD dan F33A secara global. Kode mesin yang familiar bukan? itu berarti, trio IMV Toyota Fortuner, Hilux, dan Innova yang dipasarkan disini juga diperkirakan ikut terdampak. Berdasarkan hasil penyelidikan, Toyota Industries Corporation (TICO) telah memutuskan untuk menghentikan sementara pengiriman model dengan mesin yang terkena dampak.
Akan Diverifikasi Ulang
Mengenai model yang sudah terlanjur diproduksi/terjual, Toyota mengatakan bahwa mereka telah memverifikasi ulang model yang diproduksi di pabrik TICO. Mereka memastikan bahwa mesin dan kendaraan yang terdampak telah memenuhi standar kinerja mesin. Ke depannya, Toyota akan memberikan penjelasan rinci kepada pihak berwenang dan segera mengambil tindakan yang tepat, termasuk melakukan pengujian di hadapan saksi jika diperlukan.
Bagaimana menurut kalian? Meskipun terlihat seperti penipuan karena tidak jujur dalam spesifikasi, tapi output aslinya ternyata lebih besar dengan spesifikasi diatas kertas. Itu berarti dalam kasus ini konsumen ‘diuntungkan’ dong? Anggap aja bonus horse power, karena sejauh ini sepertinya belum ada pabrikan mobil yang memberikan ‘bonus’ semacam itu. Sederhana tapi konsumen ‘senang’, tapi manufaktur ‘marah’.
Read Next: Inilah Facelift kedua dari Audi Q7! Apa Saja Bedanya?