AutonetMagz.com – Dieselgate yang diketahui muncul pertama kali dari mobil-mobil VW rupanya belum sepenuhnya selesai, karena masih ada babak baru dalam kasus kecurangan uji emisi ini. Sekarang giliran perusahaan yang bernaung di bawah VW Group yang kena, yakni Audi. Jika VW terdeteksi memanipulasi emisi di model dieselnya, Audi malah diduga memanipulasi emisi di model diesel maupun non-diesel.
Apa yang dilakukan Audi? Menurut koran Jerman Bild am Sonntag, California Air Resources Board (CARB) menemukan sejenis defeat device atau software pengecoh emisi pada model-model Audi bertransmisi otomatis sekitar musim panas lalu. Software ini ditemukan tidak hanya di Audi untuk pasar Amerika, tapi pasar Eropa juga. Seperti yang sudah disampaikan, software ini ada di Audi diesel maupun non-diesel.
Perangkat ini tidak sama dengan milik VW meski fungsinya sama-sama memanipulasi emisi. Cara kerjanya, jika setir mobil terdeteksi tidak berbelok sama sekali, maka mobil dianggap sedang ada di lab untuk diuji emisi. Selanjutnya, software ini mengaktifkan program penggantian gigi dengan pola tertentu supaya emisi karbon dioksida yang keluar lebih sedikit. Iya juga sih, tidak terpikirkan untuk membelokkan setir saat uji laboratorium.
Namun jika setir dibelokkan lebih dari 15 derajat, software tersebut akan mati dan transmisi akan kembali ke mode normal dan gas buang akan lebih tinggi kadarnya. Menurut CARB, software ini ditemukan di jenis tertentu dari transmisi otomatis mobil-mobil Audi, tapi entah itu yang bertipe torque converter, CVT, atau kopling ganda.
Audi dikabarkan sudah berhenti memakainya sejak Mei 2016, pas sebelum software itu diungkap oleh CARB, dan dikabarkan para engineer yang ada kaitannya dengan software ini telah ditahan. Saat dihubungi, CARB maupun Audi tidak mau memberikan pernyataan resmi apapun mengenai temuan ini. Wah, apa kabar Audi-Audi bertransmisi otomatis di sini ya? Sampaikan opinimu di kolom komentar!
Read Next: Toyota Kijang Innova Diekspor ke Malaysia, Tipe G Jadi Varian Tertinggi
