Jakarta, AutonetMagz – Kumis, bulu (rambut) yang tumbuh di atas bibir atas, biasanya hanya terdapat pada laki-laki, begitu deskripsi menurut KBBI. Semenjak tahun 2014 silam, KBBI harusnya segera di revisi karena “kumis” juga ada di dalam dunia otomotif, khususnya roda empat. Semenjak Toyota Yaris generasi ketiga diluncurkan di Indonesia, Toyota memperkenalkan mobil berkumis pada Yaris mereka. Toyota bukanlah yang pertama membuat grille mobil dengan personifikasi terhadap kendaraan mereka, karena sebelumnya BMW sudah menggunakan dua buah ginjal pada grille depan mereka.
2 tahun waktu yang cukup untuk membuat facelift, setelah new model-nya terbukti sukses di pasaran, kini saatnya Toyota berbenah agar mobil mereka sesuai dengan perkembangan jaman. Diluncurkanlah Toyota Yaris L facelift beberapa bulan silam di China. Untuk pasar Asia, memang Toyota Yaris sengaja dibuat berbeda dengan versi Eropa dan US, alasannya karena pasar Asia lebih menyukai mobil yang lega, luas dan punya selera desain berbeda dengan model barat. Hasilnya, Toyota Yaris L menjadi Toyota Yaris untuk pasar Asia yang terdiri dari Asia Tenggara, Timur Tengah, China dan tentu saja Indonesia, jadi jelas apa arti kata “L” dari Toyota Yaris L. Long…
Di China, Toyota Yaris L facelift tampil cukup mengesankan dari segi teknologi dibandingkan dengan model non facelift, Vehicle Stability Control, Hill Assist Control, 4 Airbags, Toyota Smart Stop, disematkan ke dalam mobil ini.
Bagaimana dari segi ubahan eksterior dan interior? Ini baru menarik. Toyota Yaris L Facelift ini rupanya ingin ikut-ikut BMW yang semakin hari, grille double kidneynya semakin besar dari jaman E21 hingga F30. Mengikuti tradisi BMW, Toyota menumbuhkan kumis Yaris L facelift semakin lebat tanpa menggunakan krim Malaysia yang pemiliknya sangat narsis itu.
Desainnya kami tidak bisa berkata banyak, karena soal desain adalah soal selera, yang pasti desain ini bukan selera kami. Satu hal yang kami suka pada desain facelift Yaris L ini ada pada lampu depannya yang terlihat modern dan lampu belakangnya yang sudah mengadopsi pencahayaan LED.
Masuk ke dalam interiornya, Toyota memberikan sentuhan halus pada ventilasi ACnya yang kini memiliki sudut melengkung, speedometer baru, shifter model baru dan kursi belakang dengan head rest tengah. Untuk sunroof sepertinya tidak akan masuk ke Indonesia.
Engineering juga ikut diubah, mesin dan transmisi milik Sienta kini diaplikasikan ke dalamnya, sehingga transmisi 4 percepatan yang kuno itu kini tinggal sejarah dalam sebuah Yaris. CVT? Ya, nggak lebih baik juga sih, tapi kami yakin transmisi ini akan lebih ramah terhadap dompet.
Apakah wujud Toyota Yaris Facelift Indonesia akan mengalami nasib wajah yang sama dengan versi China? Atau seperti Thailand yang hanya berganti mesin saja? Yang pasti berdasarkan TPT yang terendus, penggunaan transmisi CVT sudah dikonfirmasi oleh dokumen yang bisa diakses secara online oleh siapa saja.
Selain Yaris, Limo pun ikut terendus dipersenjatai transmisi CVT, disinilah babak baru armada taksi di Indonesia, karena berkat Toyota, supir-supir taksi itu jadi malas untuk menginjak kopling. Menyupir jadi lebih santai, lelah berkurang, penghasilan bisa bertambah karena kerja menjadi lebih semangat, memang sudah saatnya para supir taksi itu harus mendapatkan kendaraan bertransmisi otomatis.
Kita tunggu saja kapan Toyota Yaris mengalami facelift di Indonesia, apakah akhir tahun atau awal tahun? Yang pasti kami penasaran dengan wajah barunya, apakah menggunakan wajah Yaris L facelift, atau mereka akan membuat wajah sendiri? Karena tidak sulit untuk Toyota menciptakan model sendiri seperti yang sudah-sudah.
Read Next: Yamaha Ekspor Xabre ke Vietnam dan Filipina