Toyota Rush Berhenti Produksi di Malaysia, Pertanda Akan Berganti Generasi?

by  in  Berita & International & Merek Mobil
Toyota Rush Berhenti Produksi di Malaysia, Pertanda Akan Berganti Generasi?
0  komentar

AutonetMagz.com – Meminjam peribahasa lain ladang lain belalang, itulah peribahasa yang tepat untuk menggambarkan Toyota Rush. Sementara di Indonesia mobil tersebut masih diproduksi, di Malaysia, mobil ini harus pensiun. Sebagai informasi, Toyota Rush diluncurkan di Malaysia pada 2018 lalu dan dirakit oleh Perodua di Rawang plant bersama Perodua Aruz. Bukan rakitan pabrik ADM Sunter yang kemudian diimpor kesana.

Courtesy : Paultan

Dugaan Penyebabnya

Kemungkinan besar, penyebabnya adalah angka penjualan yang dirasa kurang menggembirakan. Angka penjualan tersebut masih kalah dengan saudara kembarnya, Perodua Aruz. Dikutip dari data.gov.my, per 31 Agustus 2023 ‘hanya’ ada 859 unit Rush yang berhasil terjual. Sementara Perodua Aruz mencatat angka 11.914 unit di periode yang sama. Di indonesia sendiri, selama periode Januari- November Toyota Rush berhasil membukukan angka wholesales sebanyak 34.945 unit dan beberapa kali menduduki peringkat 10 besar mobil terlaris di Indonesia.

Selisih harga antara Rush dan Aruz yang jauh dengan fitur mirip-mirip membuat konsumen beralih ke Aruz. Sebegai informasi, Toyota Rush di Malaysia dibanderol 93.000 Ringgit (Rp 310 jutan) untuk tipe G dan 97.000 ringgit (Rp 323 jutaan)untuk tipe S. Sementara Perodua Aruz dibanderol 72.900 (Rp 243 jutaan) untuk tipe X dan 77.900 ringgit (Rp 260 jutaan) untuk tipe AV. Dengan rasa yang mirip-mirip, selisih Rp 50 juta hanya untuk sebuah brand rasanya kurang worth it.

Courtesy : Paultan

Mau ada Generasi Baru?

Selama lebih dari 5 tahun produksinya, Toyota Rush tidak mengalami penyegaran yang signifikan. Tidak seperti saudara kembarnya, Daihatsu terios yang mendapatkan penyegaran pada pertengahan 2023 lalu. Karena penjualannya masih gacor di pasar Indonesia, rasanya model ini tidak akan di suntik mati begitu saja walaupun modelnya begitu-gitu saja. Apalagi kondisi pada beberapa lokasi di Indonesia membutuhkan mobil dengan penggerak belakang, membuat mobil ini masih diminati.

Apakah akan berganti generasi? mengingat model sebelumnya bisa bertahan selama hampir sebelas tahun, kecil kemungkinannya untuk berganti generasi dalam waktu dekat ini. Rasanya sulit mengembangkan platform dari Toyota Avanza atau Daihatsu Xenia dan kemudian dibuat menjadi berpenggerak roda belakang. Apalagi seiring perkembangan zaman, bisa saja dikembangkan lagi menjadi hybrid atau bahkan listrik. Bagaimana menurut kalian? sampaikan di kolom komentar!

Read Prev:
Read Next: