AutonetMagz.com – Siapa yang tak Kenal Toyota? sebuah raksasa otomotif dunia yang juga memiliki basis yang kuat di tanah air, lalu siapa yang tak kenal Mazda?Dijuluki BMW-nya Jepang yang punya desain cakep dan teknologi yang selalu outstanding di kelasnya. Nah, selanjutnya bayangkan jika dua pabrika itu bekerja sama, tentunya akan menjadi produk yang menarik jika kolaborasi keduanya menciptakan produk baru.
Namun kenyataannya, memang Toyota dan Mazda sedang bekerja sama untuk membangun sebuah produk masa depan, dan tak hanya berdua, supplier komponen otomotif kenamaan, Denso, juga dilibatkan di dalam kerja sama ini yang memiliki fokus untuk membangun sebuah kendaraan bertenaga listrik. Dan tak hanya sekedar mengumumkan kerjasama, kolaborasi tiga perusahaan ini membentuk sebuah korporasi baru bernama EV C A Spirit Corp. yang menjadi wadah bagi joint venture mereka. Untuk korporasi ini sendiri, 90% saham akan dimiliki oleh Toyota, dimana 10% sisanya dibagi rata antara Mazda dan Denso.
Sudah bisa ditebak bahwa Toyota dengan 90% kepemilikan akan menanggung biaya riset dan pengembangan yang dilakukan oleh EV C A Spirit Corp. sedangkan untuk Mazda yang punya engineer yang sudah beberapa kali menggemparkan dunia dengan terobosannya akan bertugas dalam hal pengembangan bersama dengan engineer dari pihak Toyota pula. Kerja sama ini sendiri akan dimulai dengan menggali struktur dasar dari sebuah mobil listrik sehingga nantinya bisa diterapkan tak hanya pada satu segmen kendaraan saja, namun juga fleksibel untuk kendaraan dari segmen lainnya.
Sejumlah teknologi dari masing – masing perusahaan pun bisa diakses bebas dalam kerja sama ini seperti platfrom TNGA yang dimiliki oleh Toyota, teknologi elektronik yang dimiliki oleh Denso serta product planning dan juga computer modeling-based development yang dimiliki oleh Mazda. Pembagian tugas dalam riset sendiri nampaknya akan dibagi rata dimana urusan arsitektur kendaraan menjadi bagian dari Toyota, sedangkan modelling berbasi komputer dilakukan oleh Mazda, dan Denso akan mengurusi perkara sektor elektronik kendaraan plus dengan parts sourcing-nya.
Kerja sama ini sendiri menjadi salah satu langkah yang cukup bijak, walau mengesampingkan persaingan yang pernah terjadi. Ya, karena mengembangkan mobil listrik maupun mobil hybrid itu memerlukan biaya yang besar, sehingga margin untuk keuntungan pun akan berkurang, sehingga langkah kerjasama ini cukup realistis. Selain itu, dengan statement Mazda yang akan masuk segmen mobil listrik di 2020 serta statement Toyota yang akan menghadirkan mobil listrik dengan jarak tempuh yang lebih jauh dan berteknologi fast charging pada 2022, maka keduanya bisa saling bahu membahu mewujudkan tujuan masing – masing.
Bagaimana menurut kalian? Merk-nya saja kerja sama lho, masa konsumennya ribut FWD-RWD. Yuk sampaikan pendapat kalian.
Read Next: MV Agusta F4 LH44 : Edisi Spesial Untuk Lewis Hamilton