AutonetMagz.com – Jika ada mobil yang dinanti – nantikan oleh para penggemar Toyota di Indonesia, mungkin mobil tersebut adalah Toyota C-HR. Hal tersebut tak aneh dan bisa dimaklumi, toh rival abadi mereka yaitu Honda sudah memiliki Honda HR-V di tanah air, yang bisa melenggang dengan mulus tanpa sedikitpun gangguan dari pihak Toyota.
Namun, meskipun para konsumennya terus bertanya – tanya kapan Toyota C-HR akan dirilis, Toyota Indonesia yang dinaungi oleh grup Astra belum juga meluncurkannya. Namun sedikit informasi sudah bisa kita peroleh saat ini, dimana Toyota C-HR setidaknya akan dipasarkan di awal tahun 2018 mendatang atau setidaknya di dalam semester pertama tahun 2018, jadi masih cukup lama kawan.
Mengutip dari laman otomotif Kompas.com, Fransiskus Soerjopranoto, Executive General Manager Toyota Astra Motor, mengungkapkan bahwa Toyota C-HR akan mengaspal pada tahun 2018 nanti. Yang cukup mengejutkan adalah bahwa pihak TAM mempertimbangkan memasukkan Toyota C-HR ke Indonesia secara CBU alias diimpor utuh. Sejauh ini ada tiga jenis Toyota C-HR yang dipasarkan global, Toyota C-HR bermesin 1.800 cc Hybrid, lalu Toyota C-HR 1.200cc Turbo, dan juga Toyota C-HR 2.000 naturally aspirated.
Nah, pihak TAM sendiri melalui Pak Soerjo memberikan informasi bahwa TAM akan membawa Toyota C-HR jenis baru ke Indonesia. Toyota C-HR Jenis baru yang di maksud bisa saja varian mesin 1.500cc dengan turbo, sehingga Toyota bisa beradu dengan mesin 1.500cc i-VTEC Turbo milik rival mereka, Honda. Sebenarnya ada pertimbangan mesin 1.800 cc Hybrid maupun mesin 2.000 cc n/a serupa yang digunakan oleh Toyota Altis, namun dengan pernyataan jenis baru Toyota C-HR, maka bisa saja kedua mesin tersebut tersingkirkan.
Status CBU yang akan disandang oleh Toyota C-HR sendiri masih belum di pastikan negara pengekspornya. Thailand atau Jepang adalah dua kemungkinan yang bisa menjadi opsi jika PT TAM ingin mengimpor Toyota C-HR secara utuh. Toyota C-HR asal jepang sendiri telah mendarat di zona perdagangan bebas, Batam, dengan harga menyentuh 450 juta rupiah, dan tentunya Toyota C-HR tersebut diimpor secara probadi oleh IU.
Tentunya Toyota haru sigap dalam menanggapi kebutuhan pasarnya, terutama terkait Toyota C-HR yang banyak dinantikan. Jangan sampai kejadian Toyota Sienta terulang lagi, dimana awalnya Honda berjaya dengan Freed, namun disaat permintaan menurun, Toyota baru memasukkan Sienta ke Indonesia. Saat ini, Honda HR-V sedang berjaya, dan akan menjadi momen yang pas bagi Toyota C-HR untuk memberi kejutan, setidaknya sampai Honda menelurkan versi facelift ataupun justru model baru bagi Honda HR-V, mengingat umurnya yang menginjak 3 tahun pada 2017 ini, dan juga para saudara satu platform-nya yang sudah mendapatkan penyegaran.
Kira – kira, kalau menurut kalian, Toyota C-HR cocoknya pakai mesin yang mana ya? Apa 1.500 cc turbo CBU pilihan yang menarik? Sampaikan di kolom komentar ya.
Read Next: Toyota Melepas Semua Sahamnya di Tesla