Touring Yamaha X-MAX 250 Bromo : Libas Aspal, Pasir, Hingga Lumpur!!

by  in  Berita & Merek Motor & Regional
Touring Yamaha X-MAX 250 Bromo : Libas Aspal, Pasir, Hingga Lumpur!!
0  komentar

Surabaya, AutonetMagz.com – Untuk kalian yang sudah pernah menonton review Yamaha X-MAX 250 yang dibuat oleh tim Surabaya, maka kalian mungkin paham bahwa penulis cukup kagum pada motor ini. Motor yang ukurannya tidak kecil, namun punya banyak nilai positif yang membuatnya cukup berkesan. Dan kali ini, tim AutonetMagz mendapatkan kesempatan spesial untuk mencoba versi terbaru dari Yamaha X-MAX 250. Dan makin spesial lagi, karena kesempatan ini berupa touring ke Gunung Bromo. Yuk kita bahas.

Membelah Aspal Kota Pahlawan

Jadi,Yamaha Jatim alias Yamaha Surya Timur Sakti Jatim (STSJ) mengajak tim AutonetMagz untuk mencoba Yamaha X-MAX 250 dengan rute Surabaya – Bromo via Nongkojajar. Dan perjalanan ini tentunya PP alias Pulang Pergi. Perjalanan dimulai di hari Sabtu, 11 Februari 2023 di pagi hari. Sebanyak 10 motor Yamaha X-MAX 250 Connected telah disediakan, dan kami juga akan ditemani 5 unit Yamaha X-MAX 250 dari komunitas X-MAX. Segala perlengkapan pun telah dipersiapkan, termasuk juga memanfaatkan fitur Y-Connect dan Navigasi yang terhubung via aplikasi Garmin StreetCross. Segalanya telah siap, dan kami pun siap berangkat.

Perjalanan dimulai, dimana kami mengitari jantung kota Surabaya terlebih dahulu untuk kebutuhan dokumentasi pihak Yamaha. Setelah itu, kami pun bergerak ke pinggiran kota Surabaya. Di dalam kota, Yamaha X-MAX 250 tentunya tidak mengeluarkan peforma terbaiknya. Walaupun begitu, tapak ban yang lebar dan tenaga yang mumpuni membuat kami hanya perlu memuntir gas tipis-tipis saja. Selain itu, walapun Yamaha X-MAX 250 memiliki body yang bongsor, namun kami tidak kesusahan membelah kemacetan di hari Sabtu pagi yang cerah itu. Semuanya aman dan terkendali.

Geber di Jalur Porong – Purwodadi

Bergeser ke kota Sidoarjo, rombongan Yamaha X-MAX 250 masih bertemu dengan kepadatan lalu lintas di kota penunjang Surabaya itu. Kami pun cukup rileks di perjalanan ini, thanks to jok yang nyaman dan ergonomi yang rileks dari Yamaha X-MAX 250. Selepas stasiun Porong, kami pun mendapatkan kesempatan untuk sedikit bermain dengan gas Yamaha X-MAX 250. Tim AutonetMagz pun memuntir gas sedikit lebih dalam dan mendapatkan kecepatan di angka 110 km/jam dengan usaha yang minim. Namun, padatnya lalu lintas membuat kami berpikir dua kali untuk memutar gas lebih dalam. Setidaknya, motor ini sangat bisa diandalkan jika perlu kecepatan tinggi.

Nah, ada hal yang kami catat, dimana windshield terasa kurang tinggi di posisi standarnya. Untungnya, Yamaha telah membekali windshield Yamaha X-MAX 250 dengan 2 step. Oiya, bagian ini juga terasa lebih solid ketimbang versi lama. Singkat cerita, kami pun bergerak ke kaki gunung Bromo via Nongkojajar. Sebenarnya, rute ini cukup familiar bagi kami, karena sebelumnya kami juga ikut dalam rombongan touring mobil lewat rute yang sama. Bedanya, kali ini kami naik Yamaha X-MAX 250. Torsinya yang ada di angka 24 Nm membuat Yamaha X-MAX 250 cukup ringan untuk melahap tanjakan di kawasan Nongkojajar. Pun begitu saat kami harus sedikit berakselerasi untuk melewati kendaraan di depan.

Sikat Jalur Nongkojajar & Tanjakan Adsense

Ada 2 hal yang kami soroti, yaitu karakter bukaan gas dan juga bantingan suspensinya. Bukaan gas di Yamaha X-MAX 250 terasa lebih galak ketimbang versi terdahulu. Oleh karenanya, tak susah untuk melahap tanjakan ataupun berakselerasi dengan motor ini. Rasanya mirip Yamaha N-MAX versi 250cc. Pun begitu dengan bantingan suspensi yang kini sedikit lebih kaku, namun di sisi lain memberikan handling yang lebih mumpuni. Lagi-lagi, rasa berkendaranya mirip Yamaha N-MAX tapi versi 250cc. Saat melibas kelokal di Nongkojajar, kami tidak merasakan sensasi limbung ataupun tak stabil yang ditemui di versi lawas.

Kami pun melewati tanjakan sikut alias tanjakan adsense di kawasan Nongkojajar. Mampukah Yamaha X-MAX 250? Lebih dari mampu, malahan effort-nya tak terlalu besar. Peforma pengereman di Yamaha X-MAX 250 juga bisa diandalkan. Bagaimanapun juga, selama perjalanan kami tidak hanya menemukan tanjakan, namun juga banyak turunan. Peforma rem depan dan belakangnya bisa diandalkan dengan baik di medan ini. Tak lama, kami pun melipir ke pasir berbisik, dimana kali ini tantangannya berbeda. Kami harus membelah lautan pasir menuju gate Probolinggo untuk makan siang. Apakah kami bisa melewati lautan pasir ini? Tentunya.

Taklukan Pasir Berbisik Bromo

Namun, memang tidak mudah. Kami beberapa kali harus tersendat karena motor melewati pasir yang masih empuk dan belum padat. Disinilah skill harus diuji, dimana saat kami tersendat di pasir, maka bukaan gas harus diakali sehingga torsi 24 Nm yang dimiliki motor ini bisa membuat kami keluar dari jebakan pasir tersebut. Salah satu cara yang mudah adalah mematikan TCS dan mengendalikan motor sepenuhnya di tangan kita. Di sisi lain, TCS juga sangat berguna saat kami harus berjibaku dengan huja di hari kedua. Kala itu, hujan yang deras membawa banyak lumpur di jalanan, dan TCS beberapa kali mengintervensi saat jalanan licin sehingga kami tidak tergelincir.

Thanks to Technology. TCS dan ABS berguna sangat baik di perjalanan kali ini, dimana hujan mengguyus hampir 60% dari total perjalanan. Belum selesai sampai di sana, saat kami bergerak kembali ke kawasan Wonokitri, kami dihadapkan pada tanjakan yang sangat terjal. Dan disinilah mesin 1 silinder 250cc Yamaha X-MAX 250 unjuk gigi. Kami bisa melahap tanjakan ini dengan baik, walaupun kami harus berusaha untuk mendapatkan traksi dengan sedikit zig zag di jalanan. Sebenarnya, mematikan TCS jadi opsi yang menggiurkan, namun kondisi hujan menuntut kami tetap berkendara dengan aman dan menyalakan fitur TCS.

Maksimalkan Fitur Yamaha X-MAX

Tantangan belum selesai, dimana berikutnya kami dihadapkan pada kabut yang cukup tebal. Dan disinilah lampu LED baru Yamaha X-MAX 250 bisa bekerja maksimal. Penerangan yang diberikan mampu membantuk kami untuk awas pada jalanan di depan, termasuk memantau motor rombongan yang ada di depan kami. Dan terakhir, kami sangat dimanjakan dengan sejumlah fitur yang ditanamkan di motor ini. Mulai dari power outlet yang membuat baterai gadget kami selalu penuh. Lalu bagasi super besar yang bisa memuat tas dan jas hujan serta perlengkapan kamera kami. Serta konektivitas Y-Connect yang membuat kami bisa mendapatkan notifikasi saat ada panggilan masuk ke smartphone.

Jadi, kesimpulannya, Yamaha X-MAX 250 Connected diciptakan untuk kalian yang suka bereksplorasi, touring, hingga harus menempuh perjalanan yang jauh. Secara total, kami menempuh jarak lebih dari 150 km selama 2 hari, dan jujur kami tak terlalu merasakan rasa capek. Ini juga yang nampaknya menjadi alasan mengapa Yamaha X-MAX 250 sangat disukai oleh bapack-bapack pecinta Touring. Mesin mumpuni, fitur yang mendukung, bagas besar, dan ergonomi nyaman memang menggiurkan untuk kalian pada bolang. Jadi, bagaimana menurut kalian?

Read Prev:
Read Next: