AutonetMagz.com – Oliver Zipse dari BMW telah meyakinkan industri bahwa BMW tidak akan meninggalkan segmen entry-level saat era elektrifikasi semakin dekat. CEO mengatakan bahwa BMW tidak meninggalkan segmen pasar yang lebih rendah. “Bahkan jika Anda menganggap diri Anda sebagai produsen premium, adalah salah untuk meninggalkan segmen pasar yang lebih rendah – yang akan menjadi inti bisnis Anda di masa depan,” tambah Zipse.
Masih Ada Model Kompak
Produk seperti iX1 akan menjadi batu loncatan untuk merek BMW i, portofolio yang mencakup model kelas atas seperti sedan mewah i7 dan SUV iX. Sangat kontras dengan rencana Mercedes-Benz yang akan menghentikan A-Class dan B-Class dan bersiap untuk merestrukturisasi dirinya sendiri. Bukan berarti merek tersebut tidak akan memiliki produk entry-level, hanya akan ada lebih sedikit karena Mercedes Benz memusatkan fokusnya ke kendaraan kelas atas yang lebih menguntungkan. Tetapi di BMW, opsi yang lebih relatif terjangkau akan segara ada.
Rumor menunjukkan bahwa BMW akan memperkenalkan tiga model EV kompak, diantaranya BMW i1, iX1, dan i2. Diharapkan akan diproduksi pada 2027-2028. Tidak banyak yang bisa diketahui tentang kendaraan ini, tetapi nomenklatur langsung BMW menunjukkan i1 akan menjadi hatchback (seperti Seri 1), dan iX1 bisa menjadi penerus dari model yang ada (X1). Sementara BMW i2, bisa menjadi coupe dua pintu berukuran kompak, Gran Coupe empat pintu berukuran kompak seperti CLA, atau bahkan sebagai Hatchback Active Tourer yang lebih besar dari BMW i1.
Bagaimana Dengan Mercedes Benz?
“Titik masuk merek Mercedes di masa depan akan berbeda dari hari ini,” kata CEO Ola Kallenius dalam Carbuzz. Mercedes akan memperkenalkan platform MMA pada tahun 2024 dan akan digunakan untuk model listrik yang baru. Karena platform dicadangkan untuk model yang lebih kompak, model baru ini bisa menjadi varian elektrifikasi dari CLA-Class. Model kompak ini tidak akan menjadi fokus utama dari Mercedes. Strategi bisnis baru akan melihat Benz melayani ultra-rich dan fokus pada apa yang disebutnya “Top-End Luxury.”
Mercedes tidak akan memiliki segmen kelas atas untuk dirinya sendiri, karena BMW masih berencana untuk memenuhi pasar itu dengan kendaraan seperti BMW i7 serta SUV BMW iX5 dan iX7. Akan menarik untuk melihat apakah strategi yang berbeda ini membuahkan hasil bagi masing-masing produsen mobil, terutama saat kita memasuki era baru otomotif. Satu hal yang pasti, bahasa desain yang membuat kita penasaran akan tetap ada. Tapi semoga saja walaupun unik dan nyeleneh, namun tetap enak dipandang.
Read Next: PKBLBB 2022 Sukses Terlaksana Berkat Apresiasi Positif Dari Pemerintah