Surabaya, AutonetMagz.com – Kalau kalian membeli A Segment SUV atau Small SUV, biasanya kemana kalian akan membawa mobil tersebut? Pada umumnya, mobil semacam ini memang tinggi penjualannya di kota besar karena keperluan penggunaan dalam kota. Secara dimensi kompak, namun kapabilitasnya bagus untuk melewati jalan berlubang atau genangan. Alhasil, biasanya habitat Small SUV adalah di perkotaan, seperti halnya Honda WR-V. Namun, kali ini kami akan bawa mobil ini keluar dari zona nyamannya.
Pakai Honda WR-V RS CVT Keluar Kota!
Jadi, kali ini kami mendapatkan pinjaman sebuah Honda WR-V RS CVT dari Honda Surabaya Center (HSC – IMSI) selaku main dealer Honda di Jawa Timur. Nah, uniknya, varian kali ini non Honda Sensing. Dan ternyata, Honda WR-V RS CVT tanpa Honda Sensing adalah varian yang paling laris di Indonesia. Catatan angka wholesales-nya bahkan menembus 11 ribu unit tahun lalu, unggul hampir 4 ribu unit dari tipe Honda WR-V RS CVT HS. Oke, kembali ke rasa berkendaranya, kali ini kami menggunakan mobil ini dengan rute Surabaya – Bondowoso via Probolinggo, Besuki, dan Arak-Arak. Rute ini menyajikan jalanan yang beragam, mulai dari tol, pantura, hingga pegunungan.
Oke, kita mulai dengan rute pertama yaitu Surabaya-Probolinggo via Tol Trans Jawa. Di jalan tol, kami merasakan bahwa peforma suspensi Honda WR-V RS CVT yang cenderung kaku membuat mobil ini stabil. Selain itu, dimensinya yang kompak juga cocok untuk membelah padatnya tol Surabaya-Porong. Selepas itu, kami pun berjalan lebih santai dan menjaga putaran mesin di bawah 2.000 rpm. Dengan kondisi tersebut, MID menunjukkan angka hampir 17 km/liter. Hanya saja, di rute ini, suara angin dan ban cukup mengganggu. Plus, terkadang kami harus turun ke posisi S untuk mengail tenaga guna take over kendaraan lain.
Libas Rute Pantura dan Pegunungan
Rute kedua adalah jalanan pantura dari Probolinggo hingga Besuki. Di rute ini, kami cukup dimanjakan dengan respon sigap dari transmisinya yang didukung dimensi kompak. Dengan perpaduan tersebut, kami bisa selap selip dengan cukup mudah di antara kendaraan berat yang memenuhi jalur pantura. Handling-nya yang cekatan dan ground clearance yang tinggi juga membuat kami tenang dengan banyaknya lubang ataupun jalanan tak rata di rute pantura. Hanya saja, setup suspensi yang cenderung kaku ketimbang Honda BR-V membuat kenyamanan harus sedikit dikorbankan. Poin plusnya, ruang kabin Honda WR-V RS CVT terbilang lega untuk kelasnya.
Selepas dari Besuki, kami pun melewati rute Arak-Arak menuju ke kota Bondowoso. Dan dari semua rute yang kami ambil kali ini, rute Arak-Arak adalah yang paling berkesan. Bagaimana tidak, jalanan pegunungan yang berkelak-kelok, naik dan turun membuat adrenalin terpompa. Dan di rute ini, harus kami akui bahwa Honda WR-V RS CVT punya peforma dan handling yang mumpuni. Kami bisa melibas rute ini dalam waktu 40 menit saja, padahal umumnya butuh waktu 1 jam. Body roll yang dihasilkan saat menikung di rute ini terbilang minim, dan tak terasa gejala limbung sama sekali. Peforma transmisi dan mesin juga cukup bisa diandalkan, walau terkadang harus menggunakan mode S.
Secara umum, Honda WR-V RS CVT memang memenuhi ekspektasi kami sebagai mobil kota yang bisa diajak untuk healing tipis-tipis. Bagasinya cukup lega, ruang baris kedua juga terbilang lega, bahkan bisa memuat proper size baby car seat dengan nyaman. Peformanya juga cukup bisa diandalkan dengan handling yang mumpuni. Hanya saja, sound isolation di mobil ini jelas perlu ditingkatkan. Plus, adanya fitur cruise control bisa jadi nilai positif. Jadi, bagaimana menurut kalian? Ada yang pakai Honda WR-V RS CVT juga di sini?
Gallery Foto Honda WR-V RS CVT
Read Next: Perkuat Jaringan Diler di Indonesia, Chery Gelar Investor Summit Meeting