Tesla Model S Tidak Lulus Uji Tabrak?

by  in  Berita & International
0  komentar

AutonetMagz.com – Bagi Anda para pecinta mobil, pasti mengenal merek mobil listrik ternama asal Amerika, Tesla. Mobil ini secara tidak terduga menjadi mobil listrik paling sukses dimana rival – rivalnya masih belajar untuk menciptakan mobil listrik yang baik sedangkan Tesla jauh melampaui pengembangan pabrikan lain. Keunggulan yang ditawarkan Tesla diantaranya adalah desain, jarak tempuh, akselerasi, teknologi terkini, dan masih banyak yang lainnya.

Namun berita duka datang dari IIHS (Insurance Institute for Highway Safety) yang menyatakan Tesla model S tidak cukup baik dalam uji tabrak yang mereka lakukan. Hal ini kontras dengan berita sebelumnya pada tahun 2011 dimana NHTSA (National Highway Traffic Safety Administration) dan Euro NCAP (The European New Car Assessment Programme) yang menyatakan bahwa Tesla model S mendapatkan skor bintang 5 dan pada 2013 ditegaskan kembali dengan rating yang sama, bahkan mereka merasa menyatakan bisa mendapat bintang lebih lagi seandainya ada. Seperti yang kita ketahui Euro NCAP merupakan salah satu lembaga uji tabrak terberat bagi para pabrikan otomotif, lantas mengapa Tesla tidak lulus?

Pada pengujian yang dilakukan IIHS terhadap 4 mobil listrik, didapatkan bahwa Tesla memang baik dalam menahan uji seperti benturan dari depan, benturan dari samping, tes kekuatan atap dan tes kepala serta jok penumpang, namun hal ini didapatkan apabila insidens terjadi di kecepatan yang rendah. Masalah lain juga datang dari seatbelt yang tidak cukup baik dalam menahan badan penumpang. Seperti yang kita tahu, seatbelt modern dilengkapi dengan pre-tensioner agar cedera pada rongga dada dapat diminimalisasi, namun proteksi terhadap inersia berlebihan tersebut terlalu longgar sehingga tubuh pengendara terlalu banyak maju kedepan dan terjadilah trauma dengan roda kemudi.

Disamping itu mereka mendapati bahwa pada tipe P100D, dimana tipe tersebut merupakan tipe termahal karena memiliki power yang lebih besar dan Ludicrous Mode, terdapat penambahan beban baterai yang tidak disesuaikan dengan kekuatan struktur body sehingga pada tes roll-over terdapat kerusakan yang cukup berarti pada bagian atap. Sistem autopilot-nya pun tidak membantu untuk menambah skor karena tidak memenuhi standar IIHS untuk tes tabrak depan.

Meskipun hasil ini merupakan catatan buruk bagi Tesla, dia tidak sendiri karena BMW i3 juga mengalami hal yang sama. Lain halnya dengan Toyota Prius dan Chevrolet Volt yang berhasil mendapatkan bintang 5. Jika hasilnya sudah begini, akan semakin memanas saja persaingan mobil elektrik. PR besar bagi Elon Musk dan BMW untuk merebut hati konsumen sebab keselamatan merupakan aspek penting bagi konsumen diluar sana, beda halnya dengan Indonesia dimana ABS bisa dihilangkan begitu saja oleh produsen kendaraan karena tidak ada yang begitu peduli. Betul?

Read Prev:
Read Next: