AutonetMagz.com – Sudah rahasia umum bahwa penjualan mobil kini tengah mengalami penurunan sebagai imbas dari pandemi COVID-19 di seluruh dunia. Namun, penurunan penjualan nampaknya tidak dirasakan oleh semua brand. Buktinya, Tesla malah mendapatkan perhatian yang spesial dari publik negara tetangga, Singapura. Bukan hanya menarik minat publik Singapura, Tesla juga mampu menarik isi rekening mereka dan membukukan 1.200 unit penjualan disana. Padahal, stok mobil Tesla di sana bahkan tidak sampai separuhnya. Mari kita bahas lebih lanjut.
Order 1.200 Unit, Stok 500 Unit
Jadi, informasi ini muncul dari salah satu investor di kubu Tesla, yaitu Sawyer Merritt. Sawyer dalam cuitannya di Twitter menyebutkan, “Sekarang saya bisa berbagi (informasi) lebih banyak. Saya bisa mengatakan bahwa permintaan (Tesla di Singapura) kini telah mencapai dua kali lipat dari pasokan. Secara spesifik, permintaan akan Tesla ada di angka 1.200 pesanan, namun pengiriman unit baru 500 unit.”. Tentunya ini merupakan kabar yang baik bagi Tesla, apalagi mereka juga baru saja mengukuhkan ulang eksistensi mereka di Singapura pada bulan Februari tahun ini. Saat ini, Tesla Singapura memiliki 3 model yang dipasarkan, yaitu Tesla Model 3, Tesla Model S, dan Tesla Model X. Nah, Tesla Model 3 sendiri merupakan produk paling penting, karena merupakan produk yang menjadi jagoan Tesla Singapura di momen comeback-nya beberapa bulan lalu. Di Singapura, mereka memasarkan Tesla Model 3 dengan varian SR+ hingga Performance.
Untuk harga, Tesla Model 3 SR+ dibanderol mulai 112.845 Dollar Singapura atau setara 1,2 Miliar Rupiah. Sedangkan tipe Performance dibanderol mulai 154.815 Dollar Singapura atau setara 1,64 Miliar Rupiah. Harga tersebut belum termasuk biaya untuk Certificate of Entitlement (COE). Walaupun begitu, Tesla Model 3 sendiri memiliki sebuah benefit berupa vehicular emissions scheme (VES) rebates yang memberikan potongan harga sebesar 25.000 Dollar Singapura (sekitar 265 jutaan Rupiah). Tentunya ini menggiurkan bagi para calon konsumen Tesla Model 3. Apalagi, Tesla sendiri juga sudah meluncurkan program supercharger mereka di Singapura yang bisa ditemui di sejumlah kawasan di Singapura. Selain itu, Tesla juga sudah meresmikan service center pertama mereka di kawasan Toa Payoh, Singapura. Sedangkan sejumlah showroom ataupun display mobil mereka juga disebar di sejumlah pusat perbelanjaan. Langkah ini makin memperkuat posisi Tesla di Negeri Singa.
Ekosistem di Singapura Mendukung EV
Selain sejumlah keuntungan yang ditawarkan, lalu faktor apa lagi yang membuat konsumen di Singapura terpikat dengan produk Tesla? Jawabannya mudah, yaitu range. Sebagai gambaran, Tesla Model 3 Standard Range Plus (SR+) memiliki range berkendara sejauh 567 kilometer. Sedangkan luas dari Singapura hanya sedikit lebih besar dibandingkan DKI Jakarta, atau sekitar 1/8 dari pulau Bali. Dengan luasan tersebut, ditambah fasilitas pengisian daya yang sudah lebih banyak, maka membeli mobil listrik dengan range 500-an kilometer adalah pilihan yang menarik. Konsumen mungkin hanya perlu mengisi daya 1 minggu sekali saja, belum lagi kalau mereka masih menggunakan transportasi umum di sela aktivitas mereka. Kondisi – kondisi inilah yang menurut hemat kami menjadi salah satu alasan mobil listrik bisa berkembang pesat di Negeri tetangga. Di Indonesia? Bisa juga, namun prosesnya tentu lebih panjang karena luasan negeri kita ini.
Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?
Read Next: Sah, Toyota Ganti TRD Sportivo Jadi GR Sport!