AutonetMagz.com – Dahulu, sebelum adanya layanan taksi online, jikalau kita ingin menggunakan layanan taksi, maka yang selalu ada di gambaran kita adalah ada sebuah sedan dari pabrikan A atau pabrikan B dengan livery khusus dari perusahaan taksi yang akan datang menjemput. Namun di 2018 ini, semuanya sudah mulai berubah, dan bayangan sebuah taksi yang dahulu berupa sebuah sedan pun perlahan akan berubah sesuai dengan tuntutan jaman.
Yap, kita tahu bahwa semakin banyak perusahaan taksi yang beralih menggunakan kendaraan – kendaraan non sedan sebagai armada taksinya. Mulai dari penggunaan LMPV seperti Suzuki Ertiga, Toyota Avanza atau Toyota Transmover, dan Honda Mobilio, hingga ada pula yang sampai menggunakan SUV kompak macam Chevrolet Trax. Lalu dengan semua perubahan yang terjadi, pertanyaannya adalah “Mengapa perusahaan taksi sudi untuk menggandi armada taksinya dengan mobil – mobil non sedan?”. Kami sendiri menyimpulkan ada beberapa alasan yang logis dan juga cukup relevan dengan kebutuhan saat ini. Kenapa kebutuhan saat ini? Ya karena perubahan armada dari unit sedan menunju unit non-sedan juga baru terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini. Oke, yuk kita bahas lebih dalam.
Pertama, tuntutan jaman adalah salah satu hal yang paling berperan. Yap, mobil sedan punya satu kelemahan yang paling besar jikalau dibandingkan dengan sebuah LMPV dan juga SUV yaitu masalah ruang. LMPV jelas punya keunggulan ruang, yang mana bahkan bisa mencapai 3 baris kursi, sebuah hal yang mustahil dimiliki oleh sedan. Dan selian itu, jikalau bangku baris ketiga tak digunakan, penumpang masih memungkinkan untuk membawa barang yang cukup tinggi, lagi – lagi, sebuah hal yang mustahil diakomodir oleh sebuah taksi sedan. Dan selain itu, munculnya taksi online yang memanfaatkan mobil LMPV bahkan LSUV menuntut perusahaan taksi konvensional untuk beradaptasi dengan memanfaatkan mobil yang serupa untuk armada taksinya. Yap, itulah alasan yang pertama.
Alasan kedua adalah perihal sedan sendiri yang dahulu dianggap sebagai mobil ‘orang kaya’. Yap, entah dari mana stigma ini muncul, namun memang cap bahwa sedan adalah mobil orang kaya memang sudah lama melekat, bahkan hingga melekat pada skema pajaknya. Namun kini masyarakat pun sudah sangat pintar, dan tahu bahwa cap yang melekat pada sedan tersebut tak sepenuhnya benar. Memang, masih ada alasan untuk menyebut bahwa sedan adalah mobil orang kaya, buktinya pajaknya lebih tinggi, harganya lebih mahal, dan sebuah alasan sederhana, dengan harga yang sama, kita bisa membeli MPV atau SUV ataupun hatchback dengan kelengkapan yang bisa jadi lebih oke. Tren pergeseran cap ‘Mevvah’ pada sedan pun sejatinya bisa terlihat pada penjualan mobil, dimana dahulu Toyota Camry menjadi salah satu simbol orang kaya, kini malah digantikan oleh Toyota Fortuner ataupun Venturer.
Dan alasan terakhir yang kami simpulkan adalah perihal kebutuhan. Yap, kebutuhan akan transportasi nampaknya sudah bergeser dari kebutuhan sekunder menjadi kebutuhan primer, walaupun hal ini tak berlaku pada semua orang. Panasnya cuaca di kota – kota besar, macetnya jalanan, dan juga kebutuhan mengangkut lebih banyak orang memang membuat para konsumen akan memilih moda transportasi yang nyaman dan muat banyak. Yap, dengan mobil bertipe LMPV ataupun LSUV sebagai armada, maka jelas taksi bisa mengangkut lebih banyak orang, walaupun sejatinya ada batasan mengenai jumlah orang yang bisa diangkut. Jadi, ketiga alasan itulah yang menurut kami bisa menjadi alasan mengapa pihak penyedia layanan Taksi mulai meninggalkan sedan sebagai armada mereka.
Kalau menurut kalian sendiri bagaimana? Yuk sampaikan pendapat kalian, dan mungkin jikalau kalian punya alasan lain yang juga masuk akal, kalian bisa sampaikan di kolom di bawah ini.
Read Next: Nasib Chevrolet Spark Saat Ini, Tak Juga Membaik