Stok Menumpuk, Pabrikan Mobil Minta Euro6 Ditunda

by  in  Berita & International
Stok Menumpuk, Pabrikan Mobil Minta Euro6 Ditunda
0  komentar

Autonetmagz.com – Sejauh yang kalian tahu saat ini, kira – kira standar emisi apa yang paling mutakhir saat ini? Yap, bagi kalian yang me ngikuti dunia otomotif, maka kalian akan menyebutkan Euro6. Dan versi terbaru dari Euro6 yaitu Euro6d ISC-FCM seharusnya akan mulai efektif diterapkan di Eropa per 1 Januari 2021. Namun, Pabrikan otomotif me minta tenggat tersebut diundur.

Mengutip informasi via AutoNews, beberapa pabrikan otomotif me minta Uni Eropa untuk menunda penerapan standar emisi Euro 6d di Benua Biru. Nah, penundaan ini diharapkan mencapai 6 bulan, alias regulasinya baru diterapkan di pertengahan tahun 2021. Alasan di balik permintaan ini karena stok dari mobil – mobil dengan standar emisi lawas masih Menumpuk di gudang dari pabrikan Mobil. Mike Manley, Bos dari FCA yang juga merangkap sebagai President dari ACEA (European Automotive Manufacturers’ Associaton) secara resmi sudah menyampaikan permintaan ini ke pada Thierry Breton, Internal Market Commissioner Uni Eropa. Nah, ternyata jumlah mobil yang masih belum memenuhi standar Euro 6d masih cukup banyak.

Ada sekitar 600 ribu unit kendaraan penumpang yang sudah diproduksi namun belum bisa memenuhi standar emisi Euro 6d. Jelas mobil – mobil ini masih memenuhi gudang – gudang dari pabrikan otomotif saat ini. Manley juga memprediksikan ada 2.100 tipe sistem emisi yang masih ditunda persetujuannya terkait Euro 6d. Manley juga menambahkan bahwa Para pabrikan otomotif juga harus mendapatkan sertifikat legal dalam waktu cepat terkait standar emisi tersebut. Jikalau tidak, maka operasional dari pabrikan tersebut akan terhenti dan banyak karyawan yang akan terdampak. Tentunya kondisi ini juga tidak menguntungkan bagi Uni Eropa jikalau banyak lapangan pekerjaan yang terdampak.

Tanpa adanya penundaan tanggal penerapan Euro 6d, maka pabrik akan menghadapi pilihan antara menimbun kendaraan yang baru diproduksi sampai proses persetujuannya tipenya selesai, atau malah tidak memproduksi kembali kendaraan yang bersangkutan. Jelas opsi kedua akan berdampak negatif bagi pekerja, baik di kendaraan sendiri maupun bagi pemasok komponen”, ujar Manley. Kondisi ini memang perlu dipertimbangkan serius, apalagi dalam beberapa bulan terakhir COVID-19 juga berperan besar terhadap perlambatan penjualan. Artinya, Stok mobil di pabrikan juga makin lama keluar dari gudang berkat penjualan yang melambat.

Oiya, di China, Pemerintah juga telah menunda penerapan emisi setara Euro 6 selama 6 bulan karena adanya masalah yang sama. Jadi, bagaimana menurut kalian?

Read Prev:
Read Next: