Penjualan Mobil Global Turun 39% Di Bulan Maret

by  in  Berita & International
Penjualan Mobil Global Turun 39% Di Bulan Maret
0  komentar

AutonetMagz.com – Masih ingat dengan prediksi penurunan penjualan mobil secara global oleh beberapa lembaga kompeten? Angka yang disebutkan berkutat di 20%, namun itu prediksi untuk penjualan tahunan. Nah, di bulan Maret 2020 kemarin, ternyata penjualan mobil secara global anjlok lebih besar dibandingkan dengan prediksi penurunan secara tahunan.

Mengutip data penjualan dari JATO Dynamics, penjualan mobil global di bulan Maret 2020 tercatat di angka 5,55 juta Unit. Jikalau dibangingkan dengan bulan yang sama tahun 2019 silam, angka tersebut terjun bebas sebanyak 39%. Nah, sumber menyebutkan bahwa penurunan sebanyak 39% ini merupakan sebuah kejadian luar biasa, dimana sebelumnya belum pernah terjadi penurunan sebesar ini dalam hal penjualan per bulan secara year on year, setidaknya sejak JATO mulai melakukan bisnis mereka di 1980 an. Bahkan, penurunan penjualan secara global di bulan Maret silam sudah melampaui angka penurunan pada masa krisis ekonomi global di November 2008 silam.

Selain di bulan Maret 2020, penurunan juga terjadi dalam lingkup kuartal pertama tahun 2020 ini. Di kuartal pertama tahun ini, terjadi penurunan mencapai 26% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Angka 17,42 juta unit menggambarkan penurunan tersebut. Tentunya kita tahu bahwa salah satu penyebab anjloknya penjualan mobil karena adanya kondisi pandemi COVID-19, termasuk sejumlah kebijakan lockdown yang diberlakukan oleh negara – negara dengan angka penyebaran yang tinggi. Kemarin kami juga sempat mengabarkan bahwa pabrikan mobil di sejumlah negara memiliki angka penjualan mobil yang tragis, termasuk di India dengan 0 unit.

Analis Global JATO, Felipe Munoz menyebutkan, “Tren penurunan ini bukan hanya karena adanya pembatasan dalam hal pergerakan bebas. Sebagian besar industri otomotif kini diliputi ketidak pastian akan masa depan, dan masalah ini sebenarnya sudah muncul bahkan sebelum pandemi ini terjadi”. Yap, jika disimpulkan, COVID-19 bukan satu – satunya penyebab keterpurukan otomotif. Munoz menyebutkan bahwa perang dagang, pertumbuhan ekonomi yang lemah, dan ketatnya standar emisi sudah mendahului COVID-19. Sedangkan pandemi ini hanya memperparah kondisi yang sudah ada.

Jadi, bagaimana tanggapan kalian? Kami berharap semoga semuanya bisa segera normal kembali, dan otomotif bisa bergerak naik kembali.

Read Prev:
Read Next: