AutonetMagz.com – Beberapa hari terakhir ini agaknya menjadi hari yang cukup mendebarkan bagi beberapa petinggi General Motors Korea Selatan (Korsel). Yap, hanya kurang beberapa hari saja hingga tenggat waktu yang diberikan pada GM Korsel oleh pihak GM Pusat untuk menyelesaikan masalah pelik yang terjadi di sana, dan pada kenyataanya masalah malah kembali Muncul.
Serikat pekerja yang menjadi salah satu pihak yang diajak Negosiasi oleh pihak GM Korsel dikabarkan telah menolak negosiasi yang diajukan oleh pihak GM Korsel. Padahal, awalnya negosiasi ini sudah direncanakan, dan pihak serikat pekerja telah setuju untuk hadir di negosiasi tersebut. Namun ada alasan yang membuat Serikat Pekerja ini akhirnya menolak negosiasi yang sudah terencana tersebut. Alasannya adalah pihak Serikat Pekerja menolak jika negosiasi harus dilakukan di dalam ruangan yang diawasi oleh kamera CCTV. Yap, memang sebenarnya bukan hal besar, namun akan menjadi besar jika masalah ini membuat GM Korsel kehabisan waktu.
Baca Juga : Bonus Dihapus, Pekerja General Motors Korsel Merusak Kantor CEO-nya
Sebenarnya, GM Korsel sendiri punya alasan untuk mengadakan sebuah negosiasi di ruangan ber-CCTV, walaupun sebenarnya hal ini agak tak lazim. Pihak GM Korsel menyebutkan bahwa beberapa perwakilan Serikat Pekerja yang akan ikut bernegosiasi adalah orang yang sama dengan pelaku perusakan kantor CEO GM Korsel, Kaher Kazem. Tentunya kalian masih ingat kan insiden ini, dimana ada beberapa oknum yang diduga merupakan pekerja GM Korsel merusak kantor CEO mereka dengan melempar kursi, merusak tanaman dan juga beberapa furnitur dan komputer di kantor Kaher Kazem tersebut. Nah, jadi alasan GM Korsel ini sendiri murni untuk urusan keamanan selama negosiasi, karena bisa jadi negosiasi akan berjalan alot.
Nah, kabar lain juga datang dari petinggi Korean Development Bank yang juga menjadi penyokong dana GM Korsel, dimana mereka masih membutuhkan waktu lebih untuk memikirkan dan mengkaji perkara penyediaan dana untuk membantu finansial dari GM Korsel. Pihak Bank sendiri juga mengatakan bahwa keputusan tak bisa dipaksakan turun pada tanggal 20 April mendatang atau sebelumnya, malahan bisa jadi harus menunggu hingga akhir buan April 2018 ini. Tak jelas apakah kondisi ini akan membuat GM Pusat akan memberikan tambahan waktu bagi GM Korsel, atau malah tidak. Namun yang jelas, pihak GM nampaknya kini cukup tegas untuk menghentikan operasional di tempat yang tidak mendatangkan profit.
Baja Juga : General Motors Korea Selatan Berada di Ujung Tanduk
Lihat saja pabrik di Indonesia, pabrik Holden, lalu operasional di India dan Afrika Selatan, serta dijualnya merk Opel dan Vauxhall yang sebenarnya cukup lekat dengan General Motors. Nah, kita tunggu saja bagaimana perkembangan beritanya, namun yang jelas, akan menjadi kerugian tersendiri jika GM Korsel ditutup, utamanya untuk pasar mereka di kawasan Asia. Bagaimana menurut kalian?
Sumber : Wards Auto
Read Next: Geely VF11 MPV Menuju Beijing Auto Show 2018