AutonetMagz.com – Sebuah kabar yang kurang menggembirakan kembali muncul dari pabrikan asaj Jepang, Nissan. Masih belum selesai dengan kasus yang merundung mantan petingginya, yaitu Carlos Ghosn, kini Nissan harus dibuat pusing dengan kenyataan bahwa keuntungan mereka pada kuartal pertama tahun 2019 ini turun sangat signifikan. Dan oleh karenanya, pihak Nissan Global harus mengambil langkah strategis untuk mengencangkan ikat pinggang mereka di masa susah ini.
Mengutip dari Reuters, CEO dari Nissan Motor, Hiroko Saikawa menyebutkan bahwa pihaknya bakal line up produk mereka sebanyak 10%, dimana ada 14 fasilitas produksi milik Nissan di seluruh dunia yang bakal terdampak keputusan ini. Selain itu, kapasitas produksi dari Nissan juga bakal direduksi sebanyak 10% dari yang ada saat ini hingga tahun 2023 mendatang. Belum selesai sampai disana, Nissan juga mengambil kebijakan untuk memutus hubungan kerja (PHK) karyawan mereka guna mengurangi cost, dan sejauh ini prediksinya mencapai 12.500 orang karyawan. Angka tersebut merupakan 9% dari total karyawan Nissan di seluruh dunia yang mencapai 139.000 orang saat ini.
Nah, Saikawa-san menyebutkan bahwa kebijakan yang dikeluarkan pihaknya ini membidik lokasi – lokasi yang telah diberikan investasi untuk memproduksi mobil – mobil dalam program Power 88 Plan. FYI, Power 88 Plan adalah rencana yang ditelurkan Nissan pada tahun 2011 silam yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan secara global dengan memperluas segmen produk mereka dan meningkatkan brand presence mereka di beberapa negara seperti Rusia dan India. Dan dalam Power 88 Plan tersebut ada setidaknya 51 model kendaraan yang direncanakan, dimana sebagian besar adalah produk berbasis Nissan V-Platform.
Nissan March, Datsun Go, dan Datsun Go+ adalah beberapa produk yang masuk dalam rencana ini, dan bulan Mei 2019 silam pihak Nissan sudah mengambil langkah tegas terkait produk dalam Power 88 Plan tersebut. Salah satunya adalah melakukan pemangkasan dan pengaturan ulang jumlah produksi di 8 fasilitas produksi mereka, termasuk di Spanyol dan juga Indonesia. Pada kuartal pertama tahun 2019 ini, pihak Nissan ternyata telah kehilangan profit sebesar 94,5% dan kondisi ini jelas tidak menggembirakan. Tentunya kami berharap kondisi ini bisa segera dilalui oleh Nissan dengan baik.
Jadi, bagaimana pendapat kalian, kawan? Mari sampaikan pendapat kalian di kolom komentar di bawah ini.
Read Next: Jetta VS5 SUV : Pembuktian Volkswagen Bisa Buat SUV Murah!