AutonetMagz.com – Sesuai janji pihak Renault S.A. sebelumnya sembari menyebarkan desain konsep dari si Kiger, kini sub-compact crossover kembaran Nissan Magnite ini resmi menampakkan jati dirinya pada Kamis (28/01) lalu. Manufaktur asal Perancis ini juga mengumumkan bahwa mobil ini tidak hanya dibuat khusus untuk pasar Asia saja, namun juga dipasarkan secara global nantinya untuk fase kedua. Sekelibat info, Renault Kiger muncul pertama kali di hadapan publik lewat spyshot bukan dari konsep preview-nya, ya walaupun masih dibalut stiker camo.
Menjadi saudara kembar dari sebuah sub-compact crossover Nissan, apakah Renault Kiger akan benar-benar mirip dengan sang Magnite? Bisa dibilang betul, namun juga bisa dibilang tidak. Karena ada beberapa detail yang justru sangat berbeda dengan saudara segrupnya itu. Berikut detail-detail dari Renault Kiger 2022.
Desain Menjerumus Ke Arah Rugged
Melihat ke bagian depan Kiger, jelas terpampang perbedaaanya dengan Magnite yang memiliki styling lebih ke arah dinamis. Dari desain kap mesin, daytime running lights, headlights, hingga ke bagian bawah bemper, terlihat bahwa inspirasinya mengambil dari konsep preview terdahulu yang menganut rugged styling dan tentunya tetap mempertahankan ciri khas desain Renault. Hal ini membuat bentuk konsepnya menjadi tak sia-sia dengan pengaplikasian yang sangat baik pada model produksi Renault Kiger, nice one!
Untuk bagian sampingnya. well, memang terlihat jelas aura Magnite secara mobil ini memiliki basis platform yang sama yaitu CMF-A+ kepunyaan Renault-Nissan. Namun jika diperhatikan dengan seksama, perbedaan paling kentara ada pada bagian wheel arches dengan cladding yang lebih kalem, side scuttle dengan desain serta posisi yang berbeda, desain pilar-c dan side garnish yang berbeda juga dari Magnite, serta tentunya desain velg dual-tone-nya. Pindah ke bagian belakang, dari mulai spoiler, C-shapped taillights, serta diffuser-nya memiliki garis desain yang sangat berbeda dengan sang kembaran.
Renault Kiger juga memiliki color palette yang beragam, diantaranya adalah Ice Cool White, Planet Grey, Moonlight Grey, Mahogany Brown, Caspian Blue, hingga Radiant Red. Semuanya memiliki opsi dual-tone kecuali untuk Radiant Red yang memang hanya tersedia dalam opsi dual-tone saja.
Mesin Sama, Interior Tidak
Ngobrolin soal interior Kiger, ada beberapa ubahan yang terjadi seperti pada desain ventilasi ac, head unit touchscreen 8-inci model floating, wireless charging pad, usb charging port, hingga konsol tengah yang terlihat lebih lapang. Jika diperhatikan lebih seksama, garis desain dashboard juga berubah menjadi lebih kaku mengikuti desain luarnya. Tak lupa bagian door trim juga memiliki bentuk yang berbeda dengan saudar Nissan-nya. Walaupun ada yang di-upgrade dari kembarannya seperti tuas driving mode selector, keyless card access khas Renault, serta 4 airbags, Kiger juga terlihat memiliki downgrade seperti contohnya ketiadaan fitur cruise control.
Sudah bisa ditebak, mesin yang digunakan Magnite juga akan digunakan pada Kiger. Di India sendiri, crossover semi-mungil ini mendapatkan dua pilihan mesin yaitu HRA0/HR10DET (999 cc 3-silinder turbocharged) tentunya yang mengeluarkan tenaga sebesar 100 hp dengan torsi 160 Nm, dan ada juga pilihan mesin B4D (999 cc 3-silinder n/a) yang hanya mengeluarkan tenaga sebesar 71 hp dengan torsi 96 Nm, mesin yang pastinya tidak diinginkan oleh mayoritas penduduk Indonesia. Kedua pilihan mesin tersebut dipasangkan dengan transmisi manual 5-percepatan serta CVT 5-percepatan.
Dengan panjang berukuran 3.991 mm serta wheelbase berukuran 2.500 mm-nya, Renault Kiger akan menengahi dimensi Kwid dan Triber jika benar dirinya akan masuk ke dalam pasar Indonesia. Memiliki kapasitas bagasi sebesar 405-879 L jika kursi baris kedua dilipat dan juga beragam fitur lain yang ditawarkan, apakah Renault Kiger bisa bersaing dengan Kia Sonet dan juga saudara seperjuangannya, Nissan Magnite di Indonesia? Mari berikan komentar terbaik kalian pada kolom di bawah sembari menunggu kepastian harga Kiger. Nantikan update dari kami seputar segmen sub-compact crossover yang mulai berkembang ini.
Read Next: Keuntungan Terbesar Tesla Ternyata Bukan Dari Jualan Mobil!