AutonetMagz.com – Setelah menjual sahamnya ke Mahindra dan menggandeng Rimac untuk bekerja sama, Pininfarina mulai bergerak. Capek dengan menjadi studio desain saja, Pininfarina akhirnya merilis hypercar listrik pertama yang siap mereka buat jadi nyata. Ini dia Pininfarina Battista, dan jika kami boleh berkomentar, ini termasuk salah satu mobil paling cantik yang pernah dibuat.
Ia tidak gila, gahar atau buas seperti Koenigsegg Jesko atau Bugatti La Voiture Noire, namun garis-garis yang ada di sekujur bodinya nampak proporsional dan elegan. Ada sedikit kesan seperti melihat supercar mid-engine Ferrari, tapi itu wajar, soalnya Pininfarina sering mendesain Ferrari. Seperti mobil eksotis pada umumnya, Pininfarina Battista memakai pintu butterfly door yang membuka ke atas.
Mobil ini punya dual flap di dek belakang yang berfungsi sebagai pengatur aliran udara, tapi sebenarnya ia menyatu di tengah. Kami suka bagaimana Pininfarina Battista punya lampu rem yang melebar tapi tidak menyatu di tengah, melainkan mengikuti bentuk flap-nya. Mobil ini memakai 3 layar yang siap siaga mengawal driver, 1 di belakang setir sebagai panel instrumen dan 2 di kiri dan kanan supir. Layar kiri untuk display infografis data mobil, layar kanan untuk multimedia dan navigasi.
Akan tetapi, apa yang ada di balik kulit hypercar ini jauh lebih gila lagi. Mobil ini punya 4 motor listrik, 1 buat masing-masing rodanya dan tenaga gabungannya mencapai 1.900 PS. Torsinya juga gila 2.300 Nm. Ini semua dibantu oleh baterai Li-ion berkekuatan 120 kWh yang terletak di tengah sasis mobil berbentuk seperti huruf “T”. Kalau sudah tahu Pininfarina bekerja sama dengan Rimac, jangan heran kalau baterainya memakai teknologi Rimac.
Menurut klaim Pininfarina, Battista bisa lari dari 0-100 kurang dari 2 detik (Ehem, Halo, Tesla Roadster?) dan 0-300 di bawah 12 detik. Sebagai gambaran, McLaren Speedtail bermesin V8 twin turbo hybrid butuh 12,8 detik buat lari 0-300. Kita tak bisa mengharapkan top speed super gila karena terbatas di 350 km/jam, tapi jika Pininfarina Battista jadi diproduksi, ia adalah mobil laik jalan dengan tenaga terbesar yang pernah dibuat. Oh ya, jarak tempuh totalnya kira-kira 450 km.
“Teknologi listrik membuka pintu ke level performa baru dan masa depan bebas emisi, sementara semangat dan rasa hormat terhadap sejarah otomotif akan menentukan bagaimana rasa dan dampak dari mobil ini,” kata CEO Automobili Pininfarina, Michael Perschke. “Kami bertujuan agar Battista menjadi mobil klasik di masa depan dan sebuah ikon otomotif, membuat kisahnya sendiri di buku-buku sejarah otomotif.“
Pininfarina berencana hanya memproduksi 150 unit Battista di Italia, masing-masing dikerjakan dengan tangan dan dihargai sekitar $ 2,5 juta (35,8 M Rupiah) . Proses produksi akan dialokasikan secara merata antara wilayah Amerika Utara, Eropa dan Timur Tengah/Asia. Artinya, setiap wilayah akan dapat paling tidak 50 mobil. Kira-kira Indonesia dapat tidak ya? Sampaikan opinimu di kolo komentar!
Read Next: Sergio Marchionne Terpilih Sebagai World Car Person of The Year 2018