AutonetMagz.com – Siapa tidak kenal dengan produk seperti VW, BMW, Mercedes, dan Porsche, kabar terbarunya mereka akhirnya memutuskan untuk menghentikan penjualan beberapa model plug-in hybrid alias PHEV di seluruh benua Eropa karena penerapan peraturan emisi baru, yaitu WLTP.
Peraturan ini membebankan beberapa model dari kendaraan mereka yang sudah ada di jalanan, dengan ketentuan baru 50g/km CO2 ini artinya dalam setiap kilometer nantinya setiap mobil hanya boleh memproduksi CO2 sebanyak 50g dan tidak boleh lebih, mungkin pemerintahan disana sangat serius mengenai Global Warming, dunia semakin panas, peraturan mungkin diharapkan dapat memutar permainan ranah otomotif ini.
Tapi sebelumnya kalian tau PHEV itu sebenarnya apa? PHEV itu adalah singkatan dari Plug-In Hybrid Electric Vehicle jadi ini semacam istilah untuk mobil-mobil plug-in hybrid aja kok. Mobil apa saja kira-kira yang diberhentikan? cukup banyak, VW harus menghentikan penjualan dari VW Passat GTE mid-size, seekor plug-in hibrida yang paling diminati kedua di Eropa, serta VW Golf GTE dengan model yang super keren itu juga harus diberhentikan meskipun sebelumnya GTE sempat meraih posisi keempat nih buat mobil paling laku disana.
Sedangkan jika dilihat dari produk Porsche dengan value yang baik-baik saja di Indonesia, nampaknya disana Porsche akan kehilangan Porsche Panamera dan Porsche Cayenne. Dan Porsche meyakinkan bahwa pihak produksi Porsche tidak akan mengambil orderan untuk sementara waktu sampai seluruh koloni tersebut siap dirakit dan sudah sesuai dengan ketentuan, belum ada waktu yang bisa diberikan, kita tunggu saja. Sementara untuk BMW? Mereka akan mengusahakan mobil PHEV yang nantinya akan memenuhi ketentuan yang berlaku yaitu 50g/km C02.
Dikenal sebagai Worldwide Harmonized Light Vehicles Test Procedure (WLTP) standar yang berlaku di Uni Eropa tersebutlah yang mendorong PHEV dengan model tertentu dengan emisi diatas 50 gram per km harus diberhentikan. Yang artinya, kabar buruknya benua Eropa akan kehilangan penghasilan besar dalam perpajakan di beberapa kota, dan lagi berarti menghambat negara tersebut dalam perkembangan mobil jenis-jenis PHEV ini. Mungkin jika dilihat sisi baiknya, Eropa benar-benar menyiapkan kedepannya dalam mengurangi polusi yang mungkin bisa kita contoh, tapi bagaimana bisa kita ikuti, peraturan mengenai kendaraan listrik saja sangat runyam.
Yuk, Berikan komentar kalian di bawah ya kawan!
Read Next: Proton Pegang Lisensi Penjualan 3 Produk Geely di Asia Tenggara