AutonetMagz.com – Kondisi pasar mobil di Thailand tahun 2018 ini mengalami pertumbuhan yang bagus. Pertumbuhan terjadi di sektor produksi, penjualan domestik dan ekspor. Produksi mobilnya naik 7,7% menjadi 188.970 unit, sementara angka ekspor tumbuh 4,8% dalam semester pertama tahun ini menjadi 561.960 unit. Pertumbuhan terbesar ada di penjualan dalam negeri mereka, di mana penjualan paruh tahun awal 2018 tumbuh 19,3% dibanding 2017, dengan 489.118 unit.
Tapi Toyota sendiri makin susah dikejar dalam pertumbuhannya sebagai pemimpin pasar di Thailand. Pada paruh tahun pertama 2018, Toyota mencatatkan pertumbuhan sebesar 26,3 persen dan penjualan mereka menyentuh 141.989 unit. Pangsa pasar Toyota sendiri naik 1,4 persen jadi 29 persen di sana. Prestasi ini mendorong Toyota untuk mengkatrol target penjualan tahun 2018 dari 300.000 hingga 315.000 unit, demikian menurut Bangkok Post.
Jika angka 315.000 unit itu bisa didapat oleh Toyota, mereka akan menorehkan lompatan besar di angka 31,2% dari penjualan di tahun 2017. Itu juga bakal menjadi kenaikan pertama dalam enam tahun setelah lima tahun berturut-turut mengalami kontraksi (sekali lagi, kalau 315.000 unit itu terpenuhi). Target pangsa pasar Toyota pada akhir 2018 adalah 32,1%, dan mereka ingin pasar tumbuh 12,4% menjadi 980.000 unit. Proyeksi sebelumnya adalah 900.000 unit.
Salah satu tulang punggung Toyota di Thailand adalah Hilux. Selain untuk pasar domestik mereka, Toyota Thailand sudah mengekspor 5.500 unit Hilux ke Jepang sejak September 2017. Selain Hilux, Toyota Thailand juga terbantu banyak oleh Toyota C-HR yang mereka rakit lokal. Dengan C-HR, Toyota bisa masuk ke pasar crossover kecil Thailand yang dirajai oleh Honda HR-V.
Akan tetapi, karena penjualan Honda HR-V sedikit mengalami degradasi 12,26 persen di semester pertama 2018, kesempatan Toyota C-HR buat merangsek masuk dan naik jadi besar. Meski belum jadi nomor satu di segmen crossover kecil, setidaknya posisi ketiga di segmen itu sudah oke banget buat C-HR. Sayang, kalau di Indonesia, harga C-HR yang kurang masuk akal bakal sedikit mengganjal Toyota Indonesia saat menjualnya.
Read Next: Mau Pakai Honda Beat di Gran Turismo Sport? Sekarang Bisa!