AutonetMagz.com – VW Up adalah city car Volkswagen yang berusaha merebut konsumen-konsumen yang biasanya beli Smart ForTwo/ForFour, Renault Twingo atau Fiat 500. Dengan perawakan sederhana dan kelengkapan yang memadai, VW Up seharusnya bisa jadi primadona, belum lagi untuk versi teranyar sudah mengadopsi mesin 3 silinder turbo. Ya, sebelumnya VW Up pakai mesin 3 silinder N/A.
Itu pun belum dihitung akan datangnya varian VW Up GTI yang siap membawa sensasi kelincahan hot hatch dalam dimensi super ringkas. Yah, bisa dibilang warm hatch deh, tapi sayang nasib VW Up di Eropa tidaklah cemerlang. Kepada Autocar, Dr. Herbert Diess selaku boss Volkswagen bilang kalau kewajiban memenuhi standar emisi yang baru dan penjualan yang jauh dari memuaskan bisa mengancam nasib VW Up di Eropa.
“Segmen ini masih punya masa depan, tapi kita harus menakar seberapa menguntungkan mobil ini dan seberapa besar efek CO2 yang kami dapat,” katanya. Masalahnya adalah banyak model VW lain yang ukurannya lebih besar sudah bisa memenuhi standar emisi baru, sementara mobil kecil macam VW Up belum. Sudah pasti jawabannya adalah membuat VW Up makin bersih supaya lolos standar emisi baru, tapi apa semudah itu?
Teorinya mudah, namun prakteknya tidak segampang membalikkan telapak tangan karena biayanya pastilah amat sangat besar untuk membuat teknologi mesin baru yang lebih bersih. Belum lagi mereka sedang mengalokasikan dana untuk menyiapkan mobil-mobil listrik baru mereka. Lebih lanjut lagi, beliau juga buka suara kepada Auto Express saat ditanya mengenai kelanjutan VW Up dan generasi barunya.
“Kami sedang mempertimbangkan mau menawarkan apa buat pasar Eropa,” tutupnya. Yah, kurang lebih mau mempersiapkan generasi baru pun ada kemungkinan bisa menyelamatkan VW Up, mengingat Up juga sudah lumayan berumur di Eropa. Nah, balik lagi ke masalah inti, di mana biaya yang belum menutup. Jika dijual di negara lain seperti Indonesia, apa menurutmu VW Up punya potensi? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Porsche 911 GT3 Touring Package : Tak Butuh 911 R Lagi