AutonetMagz.com – Ingat dengan city car super mungil yang masih satu atap dengan Mercedes Benz? Iya, Smart. Merek mobil kurcaci yang hadir dengan Smart ForTwo dan ForFour sebagai pilihan. Mereka menjagokan konsumsi BBM yang irit, desain super ringkas namun modis dan kualitas di atas rata-rata ekspektasi city car. Kelihatannya tawaran yang menarik, tapi rupanya itu tidak bisa membuat mereka jadi primadona di Amerika Serikat.
Smart rupanya salah strategi dalam memperkenalkan merek yang mereka bawa ke sana. Berharap bisa menjadi pionir di kelas city car atau minimal mendapat tempat di hati dan garasi para konsumen negeri Paman Sam, yang ada malah penjualan mereka jauh dari kata menggembirakan. Hingga September 2015 saja, hanya 5.432 unit Smart yang berhasil terjual.
Dibanding tahun 2014, berarti penjualan Smart menurun 32,8 persen. Maserati yang harga mobil-mobilnya tidak semurah Smart saja penjualannya masih lebih tinggi daripada Smart hingga bulan September 2015, padahal Maserati tidak sedang dalam kondisi paling fit, mengingat sedang ada gejolak di tubuh FCA soal pelepasan merek Ferrari dan rencana pengangkatan brand image Maserati.
Mengapa bisa demikian? Pertama, harga Smart tidak masuk akal untuk sebuah city car alias mahal. Kedua, Smart bakal cocok untuk lingkungan urban dengan jalanan sempit dan lalu lintas padat, tapi Amerika Serikat tidak demikian. Jalanannya lebar dan luas, penataan kotanya rapi dan membentuk sebuah grid, harga bensin juga belum segila di Eropa.
Singkat kata, kondisi berkendara di sana masih enak, ngapain pakai mobil kecil yang jatuhnya malah bikin sumpek di dalam kabin? Untuk itu, banyak yang menyarankan bagi Smart untuk pulang ke rumah saja. Daimler cukup mengandalkan penjualan Mercedes Benz di Amerika Serikat yang masih dalan kategori memuaskan. Jadi kepikiran, jarang juga sih ya melihat Smart baru di Indonesia. Ada yang tahu mengenai kabarnya? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Ingin Modif Hilux Anda? Simak Toyota Hilux Revo TRD Dress Up Asal Thailand Ini