AutonetMagz.com – Masih ingatkah kalian dengan masalah yang menimpa Honda CR-V Turbo di China? Jika kalian lupa atau kalian belum mengetahuinya, kalian bisa mampir ke artikel yang menjelaskan tentang masalah ini. Nah, singkat cerita, Honda CR-V Turbo bermasalah pada mesinnya, khususnya pada aliran bahan bakarnya sehingga berakibat fatal dengan penghentian sementara penjualan SUV ini di China sana.
Nah, dihentikan sementara penjualan dari Honda CR-V Turbo tentunya sedikit banyak akan berpengaruh pada penjualan Honda di sana, dan benar saja, dikutip dari laman Nihon Keizai Shimbun, penjualan Honda di China pada bulan Maret 2018 kemarin merosot sebanyak 13% jika dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun 2017. Nampaknya angka 13% bukanlah angka yang terlampau besar, namun jika bicara bisnis, penurunan saja sudah merupakan kabar buruk, apalagi jika mencapai 13%. Apalagi seperti yang kita tahu, di China sendiri segmen SUV menjadi salah satu segmen yang laris manis.
Jika melihat angka, tahun lalu di periode yang sama Honda bisa membukukan angka 977.587 unit, sebuah angka yang sebenarnya cukup fantastis. Jadi, jika ada penurunan sebanyak 13%, maka capaian di tahun ini hanya di angka 850 ribuan unit. Sedikit banyak, recall yang menghampiri sebanyak 350.000 unit Honda CR-V Turbo nampaknya membuat para konsumen di China mengurungkan niatnya untuk membeli SUV tersebut, sejalan dengan dihentikannya secara sementara penjualan dari Honda CR-V Turbo. Selain itu, Masalah yang menjangkiti Honda CR-V Turbo ini sendiri juga punya potensi untuk meluas, karena seperti yang kita tahu, salah satu saudara dekatnya yaitu Honda Civic Turbo juga menggunakan mesin dengan basis yang sama
Lalu, seperti apa jalan keluar yang dilakukan oleh Dongfeng Honda untuk masalah ini? Ya, sejauh ini mereka melakukan recall pada SUV ini. Masalah ini sendiri agaknya menjadi blunder bagi Honda di China, karena sejauh ini untuk Honda CR-V Turbo yang berada di daerah yang cukup ekstrim cuacanya seperti di Kanada tidak ditemui masalah seperti ini, padahal masalah yang menjangkiti SUV ini di China disinyalir terjadi karena adanya kerentanan pada cuaca yang ekstrim. Beberapa pihak pun mulai mempertanyakan masalah kualitas dari joint venture Honda di negeri tirai bambu ini.
Nah, merupakan sebuah pekerjaan rumah bagi Honda di China untuk mengembalikan rasa percaya konsumen mereka, selagi angka penurunannya masih belum membesar. Bagaimana kalau menurut kalian, kawan? Yuk sampaikan pendapat kalian di kolom komentar.
Read Next: Suzuki Ertiga Diskon Hingga 30 Juta, Pertanda Varian Baru Segera Hadir