AutonetMagz.com – Dalam perjalanan AutonetMagz mengunjungi fasilitas Chery di Wuhu, China baru-baru ini, kami diberikan kesempatan untuk mencoba beberapa model terbaru dari Chery langsung di sirkuit pengetesan mereka. Apa saja impresi kami terhadap mobil-mobil tersebut? baca secara lengkap artikel ini!
Chery Omoda 5
Memang kami sudah mencoba si Omoda 5 ini di Indonesia, tapi mencoba model terbaru berplatform T1X di tanah kelahirannya ini sendiri amatlah menyenangkan. Trek pendek milik Chery International ini memang tidak cukup untuk menguji performa maksimal dari Omoda 5. Namun di area Skid Pad, kami dapat menguji performa sasis Omoda 5 yang sebenarnya cukup mengagumkan untuk sebuah mobil Tiongkok. Gejala body roll yang minim ditunjang oleh basis body yang kaku membuat menekuk Omoda 5 dengan kecepatan sedang menuju tinggi tidak membuat mobil di luar kontrol pengemudi.
Malahan, mobil seakan menantang untuk dipacu untuk mendekati limitnya. Di samping itu, melihat Omoda 5 dipacu dalam kecepatan tinggi di dalam sirkuit memang menegaskan konsep Art in Motion dari mobil-mobil Chery terbaru ini. Kok bisa? Karena mobil terlihat dinamis baik dalam kondisi diam maupun bergerak. Ditambah penerapan kursi semi-bucket dan flat-bottomed steering wheel menambah elemen sporty dari Chery Omoda 5.
Chery Tiggo 7 PHEV
Sekarang giliran si Chery Tiggo 7 PHEV. Memang mobil ini sama dengan versi yang dijual di Indonesia, perbedaan versi PHEV ini hanya pada di bumper depan dengan aksen biru, tutup velg ala-ala mobil Hybrid, aksen biru di belakang beserta charging port di sisi depan kiri mobil yang mengadopsi Charging socket tipe GB/T. Masuk ke interior, juga tidak ada perbedaan signifikan sama sekali di interiornya, hanya ditemukan tombol-tombol pemilihan mode EV dan HEV di konsol tengah yang bisa memindahkan mode berkendara.
Mencoba Chery Tiggo 7 PHEV pertama kali, kami memutuskan untuk menggunakan mode Full EV, dengan jarak tempuh mencapai lebih dari 100 Km. Chery Tiggo 7 PHEV dapat digunakan untuk menunjang perjalanan sehari-hari tanpa harus mengisi bensin sama sekali. Di mode EV, akselerasi terasa spontan namun halus, dan tipikal dengan EV lainnya. Tenaga terasa kurang begitu kecepatan sudah menyentuh 60 km/jam ke atas, sehingga kami memutuskan untuk mengganti dengan mode HEV atau mode Hybrid.
Di mode Hybrid ini, terasa sekali penyematan motor listrik dikombinasikan dengan mesin Direct Injection turbo mampu memberikan sensasi akselerasi di seluruh rentang kecepatan. Sehingga sensasi berkendaranya makin terasa lebih refine. Bisa dibilang teknologi PHEV mampu mengakomodasi keinginan untuk memiliki maupun mengendarai sebuah mobil listrik minus kekhawatiran harus men-charge setiap kali melakukan perjalanan jauh.
Chery Tiggo 8 PHEV
Yang terakhir kami coba adalah Chery Tiggo 8 PHEV, dimana secara eksterior dan interior tidaklah ada perbedaan signifikan antara versi PHEV ini dengan versi ICE. Mungkin hanya di tombol pemilihan mode EV atau HEV seperti yang kita temui di Tiggo 7 PHEV. Sama seperti sewaktu mencoba Tiggo 7, kami mencoba versi EV nya terlebih dahulu, dan setup dua motor di mobil ini mampu memberikan akselerasi yang halus namun instan. Ditambah range full listrik yang mencapai 100 km dari baterai sebesar 19,27 kWh ini lebih dari cukup untuk pulang pergi ke kantor tiap hari.
Berganti ke mode hybrid, baru terasa kombinasi mesin Direct Injection 1.5 liter Turbo dengan motor listrik mampu menghasilkan 320 tenaga kuda dan torsi 545 Nm yang terasa lebih dari cukup untuk melajukan Chery Tiggo 8 PHEV ke kecepatan lebih dari 100 kph dalam waktu 7 detikan saja. Bisa dibilang teknologi PHEV yang disematkan oleh Chery di mobil-mobilnya dapat meningkatkan value dari mobil-mobil Chery ke depannya. Yang kita tunggu adalah, kapan kehadiran dari line-up PHEV ini di Indonesia, dan berapa harga yang disematkan di line-up PHEV ini.
Jadi, bagaimana menurut kalian?
Read Next: Fitur Baru Google Maps Kini Makin Mudahkan Pemilik EV!