AutonetMagz.com – Memiliki sebuah mobil nasional adalah sebuah impian dari negara – negara berkembang yang punya industri dan pasar otomotif yang juga berkembang. Lihat saja Vietnam, Thailand, dan juga negeri kita tercinta, Indonesia. Bedanya, Vietnam sudah punya rencana dengan merk Vinfast, dan Thailand memiliki Thairung. Pun begitu dengan Malaysia yang memiliki Proton alias Perusahaan Otomobil Nasional.
Namun Proton sendiri sekarang hampir bisa dikatakan tidak berbau Malaysia, mengingat akuisisi saham mereka oleh pihak Geely, dan sisanya dipegang oleh Tan Sri Syed Mokhtar Albukhary. Mengutip dari situs The Edge, Perdana Menteri Malaysia, Tun Dr Mahathir Mohamad menyebutkan bahwa Proton bukanlah milik Pemerintah Malaysia lagi, karena merk mobil tersebut adalah milik Tan Sri Syed Mokhtar Albukhary. Padahal seperti yang kita tahu, Proton sangat lekat dengan sebutan mobil nasional Malaysia, dan mobil nasional sudah selayaknya dikendalikan oleh pihak Pemerintah. Lalu, apakah Pemerintah Malaysia akan menyiasatinya dengan membeli kembali Merk Proton di Masa Depan? Ternyata Tidak.
Yap, Tun Dr Mahathir Mohamad menyebutkan bahwa pihak pemerintah Malaysia tak memiliki rencana apapun untuk membeli kembali merk Proton. Tentunya pernyataan tersebut membuat Proton yang sejatinya adalah mobil nasional Malaysia seakan tak lagi menyandang gelar tersebut. Tun Dr Mahathir Mohamad sendiri bukanlah orang baru jika menyangkut urusan Proton. Beliau sendiri pernah menjadi Penasihat di Proton, lalu juga pernah menduduki posisi Chairman di Proton pada tahun 2014 silam. Pria berusia 92 tahun ini mundur dari posisinya selang dua tahun pasca pihak Proton mendapatkan peminjaman dana dari Pemerintah Malaysia. Tun Dr Mahathir Mohamad juga menjadi pihak yang mengkritik keras DRB-Hicom yang menjual kepemilikan sahamnya pada Geely tahun 2017 silam.
Tun Dr Mahathir Mohamad menyebutkan bahwa Proton yang sejatinya dia sebut sebagai ‘Anak’ tersebut sekarang bukanlah produk nasional mereka, dan jikapun ada keberhasilan dari merk Proton di masa depan, maka tak ada kebanggaan apapun. Hal ini dikarenakan Proton sendiri sudah tak bisa dikatakan sebagai milik Malaysia sepenuhnya. Sebenarnya hal ini menjadi sebuah hal yang menyedihkan, karena sejatinya di masa jayanya, Proton punya banyak produk yang menarik, dan punya potensi yang besar. Lihat saja Proton Neo Satria atau yang kita kenal di Indonesia sebagai Proton Neo. Belum lagi beberapa lini lain seperti Proton Saga, Proton Iriz, dan juga MPV, mereka, Proton Exora.
Nah, tentunya pelajaran ini bisa diambil untuk Negeri Kita tercinta yang sampai hari ini masih mengidam – idamkan adanya mobil nasional. Mobil Nasional tentunya tidaklah lagi menjadi Mobil Nasional jika kepemilikannya dan operasionalnya dilakukan oleh pihak asing, iya tidak? Nah, kalau menurut kalian bagaimana.
Read Next: Porsche 718 Cayman GTS Memperkenalkan Diri di Tanah Air