AutonetMagz.com – Sebuah kabar yang cukup menarik datang dari negeri ginseng, Korea Selatan. Tentu jika kita berbicara tentang otomotif di kawasan Korea Selatan, kita akan sangat lekat dengan merk Hyundai dan KIA. Dan benar saja, kabar terbaru merujuk kepada kedua merk raksasa Korea Selatan tersebut, namun bukan kabar yang baik, melainkan sebaliknya.
Pemerintah Korea Selatan melalui Kementrian Transportasi mereka meminta merk Hyundai dan juga kompatriotnya KIA untuk melakukan recall terhadap kendaraan produksi mereka. Tak tanggung – tanggung, ada sebanyak 240.000 unit kendaraan produksi Hyundai dan KIA yang diharuskan mengikuti program recall tersebut. Recall sendiri dilakukan karena adanya kerusakan pada piranti keamanan di tiap produk buatan Hyundai dan KIA.
Awal mula kejadian ini disebabkan karena adanya whistleblower atau laporan yang dilakukan oleh pegawai Hyundai dan KIA. Dan karenanya, tentu akan menambah reputasi buruk bagi kedua raksasa otomotif Korea selatan ini. Awalnya, aliansi Hyundai dan KIA sendiri menolak melakukan recall secara sukarela atas tuduhan dari Kim Gwang-Ho, seorang insinyur Hyundai yang sudah 26 tahun mengabdi di perusahaan tersebut.
Kim sendiri telah mengajukan tuduhan terkait 32 masalah yang ada di kubu Hyundai kepada regulator setempat. Dan program recall ini sendiri mencakup lima dari 32 masalah yang dituduhkan ke Hyundai. Pada 2016 lalu, Kim juga pergi ke Amerika Serikat untuk melaporkan penyimpangan kemanan yang mendorong Hyundai dan KIA melakukan recall secara sukarela kepada 1,5 juta unit kendaraan bermotor, yang mana angka tersebut adalah gabungan dari jumlah kendaraan di kawasan Amerika Utara dan Korea Selatan yang cacat sehingga dapat menyebabkan kemogokan.
Di Korea Selatan sendiri, Kementrian Transportasi meminta jaksa di Seoul untuk melakukan penyelidikan apakah Hyundai dan KIA diduga menutupi kelima kekurangan yang dituduhkan oleh Kim. Dan lima kekurangan tersebut mempengaruhi sekitar 12 model mobil, antara lain Elantra, Sonata, Santa Fe, dan produk premium Genesis.
Sebelumnya, Hyundai dan KIA pernah berargumen bahwa kekurangan yang dibocorkan Kim tidak akan menimbulkan bahaya pada keselamatan pengguna saat berkendara. Mereka juga berdalih bahwa sampai saat ini tak ada laporan terkait kecelakaan atau cedera terkait masalah tersebut, serta mereka pun menyangkal bahwa mereka berusaha menutup – nutupi masalah ini. Hmmm, kok jadi seperti ini ya.
Terlepas banyaknya tuduhan kepada Aliansi Hyundai dan KIA, tentu pengguna yang telah mengeluarkan dana yang tak sedikit untuk membeli, dan memang tak ada produk yang sempurna, namun keamanan pengguna harus diutamakan oleh pihak pabrikan. Dan memang jika perlu recall, selayaknya Pabrikan bertanggung jawab. Bagaimana menurut kalian?
Read Next: Airbag Pilar A : Improvisasi Keamanan dari Porsche
