AutonetMagz.com – Seperti yang telah diketahui, manufaktur supercar asal Italia ini memiliki varian Huayra pertama yang sudah track focused yaitu Huayra BC. Nama varian yang diambil dari inisial pelanggan Pagani pertama yaitu Benny Caiola, memang dibuat sedikit lebih ekstrim dibandingkan plain-based Huayra. Dengan bodi berbahan ‘carbon-triax‘ yang membuatnya lebih ringan 132 kg dari versi standar, dan mesin 6.0 L V12 twin turbo yang di-tuned ulang hingga menghasilkan 745 hp dan torsi 1.000 Nm, Huayra BC mampu mencatatkan waktu 0-100 km/h dalam 3,3 detik dengan top speed mencapai 368 km/h! Well walaupun terkesan biasa saja untuk sebuah supercar, tapi ingat kalau Horacio Pagani memiliki ilmu dalam aeronautika yang tentunya diaplikasikan ke semua karya Pagani Automobili, remember, flappy wings!
Setelah memperkenalkan versi lebih ganas BC pada akhir 2019 lalu yaitu Imola, ada satu pertanyaan umum yang muncul dalam benak para jurnalis otomotif di dunia saat itu. Apakah Imola akan menjadi varian Huayra paling sangar? Ternyata pihak Pagani menjawab pertanyaan tersebut lewat sebuah video berdurasi 3 menit 28 detik di kanal resmi YouTube-nya dengan judul, “The Genesis of the Huayra R.” Yup, sepertinya Imola akan memiliki adik yang terlahir jauh lebih track focused, beringas, radikal, dan juga nakal tentunya. Ada beberapa hal menarik yang diutarakan oleh Horacio dalam video yang di-publish pada Kamis (11/03) lalu perihal kelanjutan varian ‘R’ kepunyaan Pagani tersebut, mari kita ‘peras’ informasinya.
Arti Sebuah Supercar Menurut Horacio
Merancang sebuah supercar tentunya jauh berbeda dengan merancang mobil yang diperuntukkan untuk mass production. Jika sebuah mobil pada umumnya harus mementingkan beberapa faktor produksi seperti biaya, desain, kapabilitas, hingga efisiensi mesin yang semuanya diatur oleh pasar, membuat sebuah supercar tidak memiliki batasan tersebut. Manufaktur supercar di seluruh dunia tahu persis bahwa patokan dalam membuat jenis mobil tersebut ada pada limit dari kreatifitas serta kapabilitas manufaktur itu sendiri. Bagi Horacio, keinginan akan kebebasan adalah faktor utama dalam merancang sebuah mobil yang teramat powerful.
Ia dan tim Pagani memikirkan, bagaimana jadinya jika karya yang mereka buat tidak perlu mementingkan peraturan maupun regulasi kendaraan yang ada saat ini? Seperti halnya Zonda R maupun Zonda Revolucion yang diciptakan seperti supercar yang terlepas dari ‘belenggu’ regulasi. Huayra R mereka ciptakan atas dasar keinginan Pagani yang ingin bebas dari peraturan tersebut, membuat sebuah mobil super yang batasannya hanya bergantung pada imajinasi sang kreator. Satu yang pasti, Horacio ingin membuat Huayra R merefleksikan visi ‘R’ yang sudah ia bangun yaitu courage, respect, speed, performance, freedom, dan pastinya racing.
Terinspirasi Le Mans, Desain Lebih Radikal
Dalam video trailer Huayra R itu, Horacio menjelaskan bahwa inspirasinya dalam mendesain mobil sebagian besar diambil dari alam dan sejarah balap mobil karena baginya, mobil balap adalah sesuatu yang dilahirkan langsung dari terowongan angin dengan fokus hanya pada aerodinamika saja. Dirinya mendapatkan inspirasi langsung dari mobil balap Le Mans akhir 60-an dan awal 70-an, tepatnya Porsche 917 yang menjadi mobil balap favoritnya, untuk merancang Huayra R yang didesain terlebih dahulu lewat uji coba terowongan angin. Walaupun hasil dari tes desain awal tersebut bagus, Horacio merasa bahwa styling-nya kurang passionate dan terlalu teknikal. Maka dari itu dirinya dan juga tim Pagani mencoba untuk menggabungkan hal teknis dengan bentuk yang anggun.
Jika melihat sekelibat desain yang muncul dalam video, ada beberapa poin yang patut untuk di-highlight. Perbedaan pertama ada pada bagian fascia depan yang memiliki bentuk splitter, canards, serta hood layout yang tidak memiliki flappy wings khas Huayra di bagian depan. Berpindah ke bagian samping yang tetap mempertahankan siluet Huayra, perbedaan ada pada kehadiran air scoops di atas kabin, side skirts yang lebih simpel dibandingkan Imola, dan tentunya buntut yang memanjang layaknya Zonda R. Walaupun kami belum mendapatkan gambaran jelas bagaimana rupa bagian belakangnya, namun berdasarkan video yang ada, flappy wings bagian belakang sepertinya tetap dipertahankan walaupun sudah ada spoiler yang jauh lebih besar dibandingkan Imola. Oh tak lupa dengan bentuk exhaust yang memanjang jauh ke belakang.
Mendengar raungan mesin di akhir video, kami sangat berharap bahwa nantinya Huayra R akan dipasangkan mesin V12 n/a dengan redline yang mencapai 9.500 rpm agar raungan mesin yang terdengar semakin indah untuk dinikmati petrolheads. Bagaimana menurutmu soal versi Huayra yang teramat sadis ini? Selagi kalian melihat keindahan ‘rencana’ Pagani Huayra R di galeri, berikan komentar terbaikmu pada kolom di bawah.
Read Next: Chevrolet Tegaskan Eksistensi di Indonesia, Ada 30 Bengkel Resmi!