AutonetMagz.com – Pada gelaran Tokyo Motor Show 2017 di Oktober 2017 kemarin, selain memajang Nissan Serena Nismo, pihak Nissan Jepang juga memajang salah satu lini produk terbaru dari Serena yaitu Nissan Serena e-Power. Mobil ini juga mengundang banyak orang penasaran, karena seperti yang kita tahu, Nissan Note e-Power yang sudah meluncur terlebih dahulu memang punya efisiensi bahan bakar yang baik dan alhasil laku di pasar Jepang.
Namun hingga berita ini diturunkan, Nissan Serena e-Power masih saja belum diluncurkan dan dijual di Jepang sana. Nissan masih mempertahankan Nissan Serena Mild Hybrid yang sudah dijual sebelumnya. Namun ternyata kondisi ini tak akan bertahan lama, karena kehadiran dari Nissan Serena e-Power ternyata sudah tinggal menunggu waktu saja. Yap, mengutip dari BestCarWeb, kehadiran dari Nissan Serena e-Power dijadwalkan pada awal Maret 2018 mendatang, dan secara literal memang awal Maret karena launching akan dilakukan pada tanggal 1 Maret 2018 mendatang. Kehadiran dari Nissan Serena e-Power sendiri akan menjadi produk kedua di Jepang yang menggunakan sistem e-Power setelah Nissan Note di akhir 2016 silam.
Dan tentunya kalian sudah tahu kan bagaimana cara kerja dari sistem e-Power ini. Sistem di Nissan Serena e-Power ini tak memerlukan pegisian daya seperti Plug in Hybrid. Sistem ini akan menggunakan mesin bensin yang dimilikinya untuk mengisi daya baterai. Lalu, dari daya baterai tersebut akan digunakan untuk menggerakkan motor elektrik yang menjadi sistem gerak utama dari Nissan Serena e-Power. Jadi, secara umum Nissan Serena e-Power masih perlu diisi bensin, namun bensin tak akan menggerakkan mobil melainkan berfungsi sebagai generator untuk membangkitkan listrik bagi motor elektrinya. Untuk sebuah MPV seperti Nissan Serena e-Power, maka penggerak elektrik akan membuat kabin makin nyaman karena minim suara.
Selain menggunakan sistem e-Power, nantinya Nissan Serena e-Power juga akan dilengkapi dengan sistem Nissan ProPilot. Sistem ini merupakan sistem autonomous driving yang dimiliki oleh Nissan. Kabarnya, Nissan Serena e-Power sendiri akan punya harga yang lebih mahal 400.000 yen alias alias lebih mahal 48 jutaan rupiah jika dibandingkan dengan varian konvensional, menurut kami sih cukup worth untuk selisih tersebut jika dibandingkan dngan efisiensi dan dampak lingkungannya. Nissan Serena e-Power sendiri bisa menjadi penyelamat Nissan Jepang, karena di paruh kedua tahun 2017 silam penjualan Nissan tak bisa dikatakan baik. Oiya, di Tokyo Auto Salon 2018 kemarin, Nissan juga memajang Nissan Serena e-Power Autech.
Apakah nantinya versi Autech akan muncul bersamaan dengan jajaran Nissan Serena e-Power lainnya? Kami tak tahu. Mungkin iya namun mungkin tidak. Namun pada dasarnya varian tersebut akan masuk jalur produksi, walaupun peluncurannya tidak bersamaan. Jadi, bagaimana menurut kalian Nissan Serena e-Power ini? Yuk sampaikan pendapat kalian kawan.
Read Next: Pekerja Tesla Masih Berusaha Normalkan Produksi Model 3