AutonetMagz.com – Masa depan kendaraan zero emission sedang digodok agar bisa segera meluas pemakaiannya dan menggantikan kendaraan sekarang yang masih pakai bahan bakar minyak. Masalahnya, mobil hidrogen masih sedikit jumlahnya, apalagi SPBU hidrogen. Untuk mempercepat pertumbuhan mobil hidrogen, tiga raksasa otomotif Jepang yakni Toyota, Honda dan Nissan setuju untuk bahu-membahu memperluas jumlah SPBU hidrogen di Jepang.
Proyek ini disertai dengan dukungan pemerintah Jepang, yang sebenarnya pertama kali diumumkan pada bulan Februari. Ketiga mitra proyek ini bersama-sama akan meningkatkan kesadaran tentang langkah-langkah dukungan untuk mendorong perusahaan-perusahaan baru untuk memasuki bisnis pasokan hidrogen. Bantuan keuangan akan diberikan melalui Asosiasi Penelitian Hydrogen Supply/Utilisation Technology (HySUT), yang menyiapkan sebuah proyek untuk meningkatkan permintaan Fuel Cell Vehicle (FCV).
Selain itu, ketiganya akan bekerja dengan perusahaan infrastruktur untuk menggunakan info seperti kebutuhan pelanggan dan tingkat operasi SPBU hidrogen untuk meningkatkan kualitas customer service, meningkatkan jam operasi SPBU hidrogen dan mengembangkan infrastruktur SPBU yang mudah diakses. Perusahaan mobil juga akan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang FCV dan bahan bakar hidrogen.
Tentu saja, langkah-langkah ini pada akhirnya akan menguntungkan para pembuat mobil. Untuk mobil-mobil FCV yang zero emission, menciptakan produk yang menarik adalah hanya setengah dari pekerjaan berat mereka, infrastruktur stasiun hidrogen harus ada untuk mendukung minat pelanggan. Perusahaan infrastruktur menghadapi kesulitan membangun dan menjalankan SPBU, dan pendapatan diperkirakan akan tetap rendah, itulah sebabnya dukungan dari banyak pihak sangat dibutuhkan.
Pemerintah Jepang juga memainkan perannya dalam hal ini. Pada bulan Juni 2014, mereka meluncurkan Strategic Road Map untuk mobil hidrogen dan FCV, yang melibatkan subsidi pembangunan stasiun hidrogen. Pada bulan Februari, Jepang memutuskan untuk memberi subsidi bagi sebagian biaya operasional SPBU hidrogen.
Nissan, Honda dan Toyota mengatakan bahwa proyek kerja sama ini akan berlanjut sampai FCV menjadi mapan di pasaran dan pengembangan infrastruktur SPBU hidrogen berjalan dengan baik, setidaknya sekitar tahun 2020 nanti.
Tuh, lihat, kontras sekali ya dengan apa yang terjadi di negara kita. 3 merek Jepang yang notabene adalah rival satu sama lain di pasaran bisa membentuk tim untuk membuat masa depan yang lebih baik serta didukung oleh pemerintahnya. Di sini? Ah, lupakan saja, capek rasanya membahas dagelan pemerintahan kita yang kelewat lucu soal masa depan yang zero emission, wong mobil listrik saja dianggap tak lulus uji emisi. How ridiculous is that?
Bagaimana komentarmu tentang proyek yang dikerjakan tiga rival ini? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Lotus Berencana Membuat SUV Kencang nan Ringan
