AutonetMagz.com – Beberapa hari belakangan, tersiar kabar kalau Nissan menggandeng Mercedes-Benz untuk merancang penerus dari 370Z alias Fairlady Z sebagai satu tim, di mana Mercedes akan pakai platform yang sama untuk SLC baru. Ibarat Toyota-BMW yang bersama mengembangkan Z4 dan Supra baru, masuk akal kalau Nissan memilih Mercedes-Benz untuk melakukan usaha yang sama. Sayangnya, kabar yang sudah beredar itu tidak sepenuhnya benar.
Menurut Motor Trend, Nissan memang sempat membahas soal penerus Fairlady Z dengan Mercedes-Benz, namun topik itu tidak pernah dilanjutkan lagi. Yang ada, Mercedes-Benz malah lebih dekat dengan Renault untuk urusan berbagi formula produk daripada dengan Nissan. Tidak ada kesepakatan untuk membuat Nissan Fairlady Z baru bersamaan dengan Mercedes-Benz SLC untuk saat ini. Idenya sempat tercetus memang, namun kelanjutannya tak jelas.
Menurut sumber, masalahnya adalah segmen coupe/convertible yang sudah kecil kini kian menyusut. Nyaris semua eksekutif dan insinyur mobil di seluruh dunia tahu hal ini, bahkan Porsche saja harus putar otak demi 718 Boxster dan Cayman. Toyota dan BMW pun juga yakin kalau coupe atau roadster tidak akan naik ke puncak penjualan bulanan mereka. Bukannya mereka tak mau, tapi mereka harus bertanggung jawab kepada pemegang saham mereka.
“Pasar Fairlady Z adalah pasar yang sulit, porsinya agak menyusut di seluruh dunia,” kata Philippe Klein, Bos perencanaan Nissan kepada Automotive News pada bulan Januari. Dari sisi Mercedes-Benz, Mercedes sendiri kepikiran untuk membuat SL dan SLC baru menggunakan 1 platform aluminium terbaru dari AMG, tapi nasibnya pun samar. Alhasil, SLC pun dikampakkan dan SL baru nanti akan bersaudara dengan AMG GT.
Mercedes-AMG GT dibaptis sebagai penerus spiritual dari 300SL, dan ke depannya ia akan tetap menjadi mobil sport 2-seater, sementara SL akan tetap jadi convertible sejati yang sedikit dibesarkan supaya orang bisa duduk di jok belakangnya. Format 2+2 akan membantu SL untuk duduk di antara AMG GT yang lebih kecil dan sporty serta S-Class Coupe/Convertible yang lebih besar dan lebih mewah.
Kembali ke Nissan, Klein bilang kalau Fairlady Z masih belum mati meski generasi barunya memang masih tidak tahu kapan munculnya. Ia sendiri tidak bisa memberi kepastian soal masa depan Fairlady Z, tapi untuk jangka menengah, Z akan tetap hidup.”Kalau kita bikin mobil baru, bagaimana supaya gairah mobilnya tetap terpancar? Kami sedang seriusi hal ini, sebab bagaimana kita bisa terus menjaga Fairlady Z tetap baru dan hidup, dan generasi penerusnya bakal seperti apa?” Tutupnya.
Memang, membuat mobil sport tidaklah murah, dan kebanyakan dana untuk membuat mobil sport buat merek mobil biasa seperti Nissan datang dari hasil penjualan mobil-mobil biasa. Jadi, ehem, Nissan, mungkin Fairlady Z baru bisa terwujud kalau anda serius dengan mobil-mobil biasa yang anda jual seperti, ehem, Grand Livina, Juke, X-Trail, March dan bahkan Datsun yang harusnya bisa laris, tapi entah kenapa tidak laris. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: ISSOM 2018 Dimulai, Perkenalkan Agenda Balap Malam di Sentul!