Bandung, AutonetMagz.com – Selama beberapa hari terakhir Tim Redaksi AutonetMagz mendapatkan kesempatan untuk mencoba unit Isuzu Panther Grand Touring. Bisa dikatakan, mobil ini sejatinya bukanlah mobil yang terlampau spesial, dan bisa kita temukan di jalanan Indonesia. Namun, tak banyak yang tahu bahwa mobil ini mendapatkan beberapa ubahan dalam beberapa tahun terakhir, dan hingga detik ini Isuzu Panther masih eksis di pasar otomotif Indonesia walaupun hampir 2 dekade tidak berubah secara drastis.
Oke, kami tidak akan membahas secara detail mengenai Isuzu Panther Grand Touring yang kami gunakan berkeliling Bandung, nantikan saja artikel First Impression-nya ataupun video Review yang sedang dikerjakan oleh tim. Kali ini kami akan spesifik membahas mengenai penjualan dari Isuzu Panther di tahun 2019 ini. Secara umum, pihak Astra Isuzu masih menjual Isuzu Panther dalam 4 trim atau varian. Trim terbawah adalah trim LM yang juga dikenal sebagai Isuzu Panther Smart, lalu trim LV sebagai trim tengah dan trim LS serta Grand Touring sebagai trim atas. Untuk harga Isuzu Panther dilepas dari angka 282,6 juta Rupiah untuk trim LM/Smart.
Sedangkan trim LV dilepas dengan harga 289,9 jutaan Rupiah, disusul trim LS dengan harga 312,4 jutaan Rupiah serta trim Grand Touring dilepas dengan harga 337,3 jutaan Rupiah. Mahal? Jika kita bandingkan dengan Toyota Innova dan Wuling Cortez, bisa dikatakan banderol Isuzu Panther termasuk mahal untuk mobil yang cukup basic. Namun, ada nilai tambah lain yang tentunya tidak dimiliki para rival tapi ada di Isuzu Panther. Dan jawabannya justru ada pada kesederhanaan dan durabilitas mobil ini, komplitnya bisa cek video kami ya nanti. Oke, kembali ke urusan penjualan, Isuzu Panther selama bulan januari hingga Oktober 2019 mampu membukukan wholesales di angka 566 unit.
Angka tersebut memang tergolong minim kalau kita bandingkan dengan dua rivalnya, namun sekaligus menunjukkan bahwa Isuzu Panther masih ada peminatnya tersendiri. Dari data wholesales tersebut, varian terlaris adalah varian LM/Smart yang merupakan trim entry level, disusul oleh trim Grand Touring dan LS, lalu baru LV. Capaian dari Isuzu Panther menyumbangkan 2,8% dari total wholesales Isuzu di periode yang sama. FYI, angka ini bahkan mengalahkan Isuzu MU-X yang lebih modern dan lebih baru. Isuzu MU-X hanya mencatatkan penjualan wholesales di angka 471 unit saja alias hanya 2,3% saja dari total wholesales Isuzu di periode yang sama.
Jadi, bisa dikatakan bahwa untuk mobil penumpang (selain minibus karoseri Isuzu), Isuzu Panther masih bertahan sebagai produk dengan penjualan yang lumayan. Nah, kalau menurut kalian bagaimana? Ada yang punya pengalaman ataupun nostalgia bersama Isuzu Panther? Bisa kok komen di bawah.
Read Next: Yamaha XSR155 Indonesia Resmi Dirilis, Harga 36 Jutaan!
