AutonetMagz.com – Masih dari Jepang, AutonetMagz baru saja mengikuti workshop yang diberikan oleh PT. Eurokars Mazda Indonesia di sirkuit Mine, Fukuoka Jepang beberapa waktu lalu. Selain mencoba Mazda 3 baru yang akan kami bahas sesaat lagi, kami mendapat beberapa ilmu mengenai bagaimana cara membuat atau mendesain sebuah mobil agar enak dikemudikan, khususnya untuk rasa fun to drive.
Karena Mazda menggadang-gadang All New Mazda 3 sebagai produk pertama dari 7th Generation Line-up Mazda, mereka rela menggali habis-habisan sisi teknis mobil ini. Kami tertarik untuk melihat apa yang Mazda lakukan di tahap perancangan sehingga membuat mobil ini (spoiler alert) begitu asik dikemudikan. Apa saja resep rahasia Mazda untuk driving experience-nya? Kini kita bahas satu persatu di artikel serba 7.
- Penyetelan Ulang Posisi Kemudi
Pertama, para desainer Mazda merancang posisi kemudi yang lebih leluasa untuk disetel. Mereka memberi tambahan ekstra 10 mm rentang pengaturan tilt dan telescopic, yang konon bisa mengakomodasi ergonomi genggaman setir dari hampir 90% populasi manusia di bumi.
Tujuannya jelas, agar siapa pun dapat menggenggam setir dengan nyaman dan menguasai pergerakan kemudi yang baik, dan jangan lupa, posisi tangan di setir yang ideal adalah di posisi jam 9 dan 3.
2. Rombakan Total Jok
Pada Mazda 3 baru, pada jok kini ada support bagian bawah paha yang adjustable sebagai fasilitas standar. Support kecil untuk paha ini bisa mendukung posisi duduk kita, dan joknya juga dibentuk sedemikian rupa supaya posisi mengemudi kita dapat membentuk sudut yang tepat supaya susunan pinggul dan tulang belakang tetap mempertahankan bentuk ‘S’ yang tegak dan alami. Ini turut menjaga keseimbangan dan respon badan dalam mengemudi.
Hal tersebut dibuktikan di dalam percobaan kecil, saat driver diuji dengan posisi duduk yang tegak dan lebih terbenam (Tulang pinggul dan tulang belakang membentuk lengkungan ‘S’), badan dapat merespon pergerakan mobil dengan cepat, sehingga kita merasa mobil lebih responsif. Sisi relaksasi tubuh juga di-cover dengan baik, sebab desain jok baru ini juga membantu mengurangi kelelahan berlebih atau fatigue untuk perjalanan jarak jauh.
3, Setelan Suspensi dan Sasis
Mazda membuat suspensi bagian belakang disetel agak kaku, begitu pula dengan sasis yang lebih kaku daripada versi sebelumnya. Dengan setup seperti ini, setiap pergerakan mobil terhadap kontur jalan dapat tersalurkan secara natural ke tubuh kita, khususnya tangan dan tulang belakang via genggaman setir dan dekapan jok. Setiap ada manuver tertentu, badan dan naluri kita terasa lebih mampu memprediksi ke arah mana mobil akan bergerak atau akan bagaimana tingkah mobil saat melewati jalan yang tidak rata.
Singkat kata, mobil terasa seperti menjalin komunikasi dua arah alias “ngobrol” dengan driver. Mobil berinteraksi dengan memberikan feedback dari jalan secara langsung, dan kita bereaksi dengan spontan terhadap segala input dari mobil. Melalui komunikasi dua arah antara mobil dan driver, tercipta perasaan seperti kita menggerakkan mobil ini semudah kita menggerakkan badan sendiri.
4. Revisi Ulang Pilar A
Pilar A mobil yang kadang menjadi hambatan visual driver kini dibuat lebih bersahabat. Sudut dan ketebalannya dihitung-hitung lagi demi meminimalkan blind spot, entah itu dari pilarnya sendiri atau dari sambungan pilar A bagian atas atau bawah.
Berkat ini, pandangan pengendara tidak terganggu dan fokus ke jalanan bisa dijaga di level yang diinginkan.
5. Memposisikan Ulang Wiper
Kedua batang wiper kini dipasang di bawah kap mesin depan. Selain membantu estetika, bagian kaca depan akan terlihat bersih dan tidak terhalang saat wiper dalam posisi tidur. Wiper yang disembunyikan di bawah kap mesin sedikit banyak juga membantu aliran angin, plus nozzle penyemprot air wiper yang diletakkan di bagian batang wiper membuat proses pembersihan kaca depan lebih optimal.
Bayangkan, air wiper jadi tersebar merata, bekas air wiper pasca semprotan bisa lebih sedikit dan sedikit benefit estetikanya adalah : Kap mesin bebas dari nozzle air wiper, terkesan bersih, resik dan elegan.
6. Tata Ulang Letak HUD dan Layar Head Unit
Jika Mazda 3 lama pakai HUD dengan plexi-glass, Mazda 3 baru pakai HUD yang diposisikan lebih jauh ke bagian depan windshield dan tak pakai plexi-glass lagi, jadi langsung ditembak ke kaca depan. Head unit yang juga sudah dibangun ulang kini pakai layar yang ditaruh lebih jauh ke depan dan sejajar dengan pandangan mata driver.
Posisi layar yang demikian lebih mudah dilihat dan meminimalkan risiko pengalihan perhatian driver ke jalan. Layar yang lebih jauh pun diharapkan agar driver tidak mencoba menyentuhnya, sehingga tangan tetap ada di perangkat pengontrol yang sudah disediakan.
7. Ergonomi Tuas Transmisi
Ketujuh, posisi tuas transmisi diletakkan sedikit ke depan, untuk mengoptimalkan jangkauan tangan dalam mengoperasikan tuas. Efeknya terasa, sebab prosesi perpindahan tangan dari setir ke tuas transmisi kala pergantian gigi bisa dilakukan lebih cepat dan dekat, dan ini akan lebih terasa apabila mobilnya bertransmisi manual.
Dengan prosesi yang lebih cepat, tangan driver bisa lebih didedikasikan untuk menggenggam setir dengan baik dan benar. Tentu saja, sebab perlu diingat, driving is not the job, it is job.
Nah, itulah dia 7 aspek yang dioptimalkan oleh Mazda untuk All New Mazda 3, dan mobil ini akan kita temui di Indonesia dalam waktu dekat. Kami jadi semakin tak sabar untuk mencoba kembali Mazda 3 2019 di jalanan Indonesia untuk membuktikan seluruh improvement di atas. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Toyota Rilis Hilux Single Cabin Dengan Mesin Diesel Baru!