AutonetMagz.com – Saat Mitsubishi mengumumkan Lancer Evolution X Final Edition, saat itu juga mereka menyatakan kalau itu adalah Lancer Evo terakhir yang pernah mereka buat. Selanjutnya, nama Evo akan tetap hadir, tapi berubah wujud menjadi SUV kencang yang akan mengambil wujud dari XR-PHEV II Concept yang diklaim merupakan cikal bakal Outlander Sport generasi baru.
Lebih jauh lagi, Tetsuro Aikawa selaku CEO Mitsubishi menyatakan kalau Evo berikutnya akan menggunakan teknologi mesin listrik. Alasannya, dia tahu kalau Lancer Evolution dulu sering disebut “Evo” dalam bahasa Inggris dan jika diucapkan, akan terdengar seperti “Ivoh” atau “Evoh”.
Kata “oh” dalam pengucapan Evo berarti “raja” dalam bahasa Jepang, lalu EV sendiri bisa dijabarkan sebagai Electric Vehicle alias mobil listrik. Simpelnya, kombinasikan semuanya dan didapatlah makna baru : Electric Vehicle King alias rajanya mobil listrik. Ada-ada saja alasan pemaknaan nama Evo-nya ya?
Aikawa juga menambahkan kalau Outlander Sport baru bisa menjadi basis dari segala mobil kencang Mitsubishi di masa depan. “Itulah yang kami inginkan, mobil-mobil kami nanti harus performance-oriented, ringan dan kencang,” demikian katanya. Tapi masih simpang siur, apakah mesinnya nanti hybrid atau murni mesin listrik saja.
Soal membangun mobil listrik sih, Mitsubishi jangan ditanya, mereka mah gitu insinyurnya. Simaklah kejuaraan reli Pikes Peak International Hill Climb (PPIHC) yang ganas. Di sana, Mitsubishi mengandalkan MiEV Evolution III yang mampu berlaga dengan baik di ajang tersebut. Mobil reli yang dilengkapi 4 motor listrik itu bisa menghasilkan tenaga 603 hp dan dilengkapi sistem Super All Wheel Control (S-AWC) yang juga mereka sematkan di Lancer Evolution.
Padahal, jika diingat-ingat kembali, Mitsubishi pernah lho membuat Lancer Evo bermesin listrik di tahun 2005. Namanya Lancer Evolution MIEV, dibangun berdasarkan Lancer Evo IX berkode CT9A dan gaya ala mobil reli Lancer WRC05, terutama penempatan spoiler belakangnya. Bisa dibilang, inilah cikal bakal inovasi mobil balap listrik Mitsubishi.
Lancer Evolution MIEV juga memakai 4 motor listrik untuk masing-masing rodanya, tapi karena ukuran motornya besar, peleknya wajib berdiameter 20 inci. Karena 1 motor menggerakkan 1 roda, sistem S-AWC bisa dimaksimalkan kinerjanya. Tenaga Lancer Evolution MIEV “hanya” 268,2 hp, lalu akselerasi 0-100 km/jam butuh 8 detik serta top speed 180 km/jam.
Kesannya lamban ya untuk ukuran mobil sport sekelas Evo? Tapi untuk tahun 2005, angka segitu sudah cukup bagus mengingat teknologi mesin listrik waktu itu belum semaju sekarang. Mitsubishi pun menempatkan baterainya serendah mungkin agar center of gravity-nya rendah serta handling-nya bagus.
Jika memang Evo nanti akan menjadi mobil hybrid atau listrik dan keputusan itu sudah bulat, kami tak terlalu masalah, namun soal ia akan berubah jadi SUV, sepertinya itu sedikit tak masuk akal bagi kami. Tapi sudahlah, kita nantikan saja apa Evo SUV nanti akan sukses seperti sepuluh generasi Evo yang sudah mendahuluinya? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.
Sampaikan komentar anda di kolom komentar ya!
Read Next: Mercedes Benz Recall 2.800 Mobil di Korea Karena Potensi Terbakar
