AutonetMagz.com – Apa yang muncul di pikiran kalian saat membaca judul diatas? Kalau kami, jelas itu adalah mission impossible, tapi bukan merujuk pada film-nya Tom Cruise ya. Ternyata, ide merger antara Nissan dan Honda sudah tercetus sejak penghujung tahun lalu, dan bagaimana respon Nissan serta Honda terhadap ide yang muncul dari Pemerintah Jepang tersebut? Mari kita bahas.
Mengacu informasi via Financial Times, Pemerintah Jepang nampak risau dengan kondisi yang kini dialami oleh Nissan, pabrikan asli Jepang yang menduduki posisi kedua dalam hal penjualan terbanyak di Negeri Sakura. Kami menganggap hal ini wajar, karena Nissan merupakan aset penting yang dimiliki Jepang, dan di dalamnya memiliki banyak lapangan pekerjaan yang penting untuk publik Jepang. Nissan sendiri sejak 2018 silam mengalami masa suram karena mantan bos-nya yaitu Carlos Ghosn tersandung skandal keuangan. Dan sejak tahun 2018, penjualan Nissan pun terjun bebas. Kondisi ini menjadi concern Pemerintah Jepang.
Lantas, salah satu penasihat dari Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengajukan ide merger antara Nissan dan Honda. Kenapa dengan Honda? Kami tidak mengetahui alasan pastinya, namun kami duga karena hanya Honda saja yang merupakan merk mobil yang tidak memiliki ikatan kerjasama mendasar dengan merk lain. Sisanya, Mitsubishi sudah jelas bersama Nissan, sedangkan Toyota membangun kerajaan bisnisnya bersama Daihatsu dan Subaru, serta dua kawan dekatnya yaitu Mazda dan Suzuki di beberapa area. Honda? Masih betah sendiri. Namun sayangnya, kedua merk menolak gagasan untuk merger.
Di satu sisi, Honda beralasan bahwa struktur yang kompleks antara Nissan dan Renault membuat merek enggan untuk mengiyakan ide tersebut. Sedangkan di sisi lain, Nissan ingin fokus untuk mengembalikan kejayaan bersama dengan aliansi mereka. Intinya, keduanya tidak membuka peluang tersebut untuk saat ini. Apalagi, kalian tentu mengerti bahwa teknologi dan arsitektur produk Honda bisa dikatakan unik dan akan menyulitkan Nissan jikalau ingin bergabung dengannya dan juga sebaliknya. Selain itu, business model dari keduanya juga bisa dibatakan berbeda satu sama lain. Jadi, jelas ini misi yang tidak masuk akal, untuk saat ini.
Kalau menurut kalian bagaimana?
Read Next: Yamaha Gelar Kompetisi Mobile Legends, Bisa Dapat Motor!