AutonetMagz.com – Sebuah asa yang sempat terpendam akhrnya kembali dimunculkan oleh pihak Suzuki Indomobil Sales (SIS) dengan menghadirkan Suzuki Swift Strong Hybrid di gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 yang sedang berlangsung. Mengapa? Karena sejatinya masih ada cukup banyak penggemar Suzuki Swift di Indonesia, namun terpakas harus gigit jari karena posisinya sudah digantikan oleh Suzuki Baleno Hatchback. Nah, mari kita bahas lebih dalam mobil ini.
Secara bentuk, tak ada perbedaan yang mencolok antara Suzuki Swift Strong Hybrid dengan All New Suzuki Swift yang dijual di Thailand maupun India. Nah, kehadiran dari Suzuki Swift Strong Hybrid sendiri nampaknya menjadi bukti nyata dari pernyataan pihak SIS beberapa waktu lalu.
Kala itu, pihak SIS menyebutkan bahwa mereka masih memiliki minat dengan sosok Suzuki Swift, dan sedang melakukan studi untuk melihat peluang untuk memasukkan hatchback yang sudah kita kenal sejak lebih dari satu dekade silam di Indonesia. Namun masalahnya memang sama seperti yang kita duga, yaitu positioning antara Suzuki Swift dan Suzuki Baleno yang punya segmen mirip, bahkan sama. Oleh karenanya pihak SIS berencana memasukkan Suzuki Swift yang ‘beda’ dari sebelumnya. Dan kami kala itu menganggap bahwa produk tersebut merujuk pada Suzuki Swift Sport.
Namun ternyata pihak SIS memberikan kejutan dengan membawa Suzuki Swift Strong Hybrid. Suzuki Swift Strong Hybrid sendiri menggunakan mesin 1.200cc yang dipadukan dengan Motor Generator Unit alias MGU. Penggunaan MGU sendiri agak berbeda dengan penggunaan Integrated Strater Generator (ISG) yang digunakan di sistem SHVS milik Suzuki Ertiga Diesel walaupun konsepnya sama saja, yaitu membantu kerja mesin konvensionalnya. MGU sendiri akan bertugas membantuk mesin untuk berakselerasi, sama seperti SHVS.
Namun perbedaan mencolok antara SHVS dengan sistem hybrid di Suzuki Swift Strong Hybrid ini adalah penggunaan baterai lithium ion dengan tegangan 100 volt. Yap, berbeda dengan penerapan di sistem SHVS milik Suzuki Ertiga Diesel lawas yang hanya menggunakan aki dengan kapasitas yang lebih besar, that’s why Suzuki named it ‘Strong’.
Nah, dengan baterai lithium ion dan MGU, maka sudah jelas pengguna Suzuki Swift Strong Hybrid nantinya tak akan perlu lagi ribut dengan urusan pengisian daya, karena daya dari mobil ini akan selalu terisi berkat regenerative energy yang diproduksi saat mobil berjalan. Mobil ini sendiri diklaim oleh pihak pabrikan mampu menghasilkan konsumsi BBM hingga 32 km per liternya dalam metode pengujian JC08.
Menariknya, mobil ini menyandang label ‘Concept’ padahal mobil ini sudah dijual di Jepang sejak tahun lalu, pertanda apakah ini? Bisa jadi status konsep mobil ini berlaku untuk Indonesia, dimana nampaknya pihak SIS ingin menjual mobil ini jikalau regulasinya sudah jelas dan juga benar. Di Jepang sendiri pihak Suzuki menjual Suzuki Swift Strong Hybrid dengan nama Suzuki Swift Hybrid SG dan Suzuki Swift Hybrid SL. Mobil mungil dan ramah lingkungan ini sendiri dijual dengan rentang harga 1.660.000 Yen atau setara 195,3 juta Rupiah hingga 1.944.000 Yen atau setara 228,7 juta Rupiah.
Menarik tentunya menantikan seperti apa pihak Suzuki akan menggarap mobil yang namanya sudah dikenal luas di Indonesia ini dengan skema baru yang ramah lingkungan. Semoga regulasi LCEV segera goal dan membuat pabrikan otomotif semakin berani masuk ke segmen hybrid. Bagaimana menurut kalian? Oiya, bocoran dikit, Reviewnya bakal tayang dalam waktu dekat.
Read Next: Toyota Bawa Simulator Untuk Student Day Safety Driving GIIAS 2018