Mengenal Lebih Dalam Teknologi Wuling Almaz Hybrid, Punya 3 Mode?

by  in  Berita & Merek Mobil & Mobil Baru
Mengenal Lebih Dalam Teknologi Wuling Almaz Hybrid, Punya 3 Mode?
0  komentar

AutonetMagz.com – Wuling Indonesia baru saja memperkenalkan mobil hybrid pertama mereka di Indonesia yaitu Wuling Almaz Hybrid. Dan mobil ini merupakan mobil hybrid pertama yang dirakit lokal di Indonesia. Nah, kami ingin menyoroti teknologi hybrid yang digunakan oleh Wuling di Wuling Almaz Hybrid. Mengapa? Karena teknologi ini unik dan tergolong punya pendekatan yang baru. Apa bedanya dengan teknologi Hybrid brand lain? Yuk kita bedah lebih dalam.

baca juga : Wuling Almaz Hybrid : Harga 470 Juta, Rakitan Lokal & Garansi 8 Tahun!

Penyesuaian Teknis di Almaz

Seri Almaz telah menjadi berlian bagi Wuling sejak pertama kali diluncurkannya pada 2019 lalu. Berbagai inovasi pun selalu melengkapi perjalanan seri SUV ini. Kini, langkah tersebut kami lanjutkan melalui peluncuran Almaz Hybrid, Perpaduan sempurna dari performa yang bertenaga, fuel efficiency dan mobilitas ramah lingkungan kami wujudkan dalam Almaz Hybrid siap meningkatkan pengalaman berkendara Anda menuju masa depan,” jelas Dian Asmahani selaku Brand and Marketing Director Wuling Motors.

baca juga : Ogah Kalah Dari Toyota, Wuling Luncurkan Almaz Hybrid Lusa!

Nah, sebelum kita kupas teknologinya, ada beberapa adjustment yang dilakukan Wuling di mobil ini. Seperti yang kita ketahui bersama, Wuling Almaz sejatinya adalah mobil konvensional dengan mesin turbo. Saat menjadi sebuah mobil hybrid, tentunya ada beberapa perubahan yang terjadi. Pertama, Wuling mengubah suspensi belakang mobil ini yang awalnya Multi-Link Independent menjadi Torsion Beam. Yap, jadi tidak independen lagi. Perubahan suspensi belakang ini dilakukan supaya ada space untuk komponen Hybridnya. Selain itu, bobot yang awalnya 1.63 ton naik ke 1.72 ton karena teknologi hybrid tersebut.

baca juga : Wuling Almaz RS EX : Sweet Spot Smart SUV di Angka 364 Jutaan

Punya 3 Mode, Tapi…

Oke, cukup dengan ubahan teknisnya, kita kupas teknologi Hybrid ini. Wuling menamai teknologi ini sebagai Multi Mode Hybrid. Artinya, ada sejumlah mode yang bisa diaplikasikan di Wuling Almaz Hybrid. Mulai dari EV Mode yang artinya motor listrik saja yang akan menggerakkan mobil. Lalu ada Series Hybrid Mode yang mana motor listrik akan bekerja menggerakkan mobil, sedangkan mesin akan bekerja untuk menjadi generator dan mengisi daya ke baterai. Tak asing dengan sistem kerja ini? Wajar, karena sistem seperti ini telah diaplikasikan ke sejumlah mobil Serial Hybrid seperti Nissan Kicks e-Power dan Daihatsu Rocky e-Smart Hybrid.

baca juga : Wuling Xingchi Diuji Jalan di Indonesia, Jadi Adik Wuling Almaz?

Mode ketiga adalah Parallel Hybrid Mode yang artinya motor listrik dan mesin akan berkerja bersama untuk menggerakkan mobil. Bisa dikatakan Wuling sebagai salah satu brand pertama yang memasarkan mobil hybrid dengan konsep seperti ini di Indonesia. Konsep ini sebenarnya mirip dengan Honda intelligent Multi Mode Drive (i-MMD) ataupun Toyota Hybrid System II (THS-II), hanya saja teknologi Wuling Almaz Hybrid punya pendekatan yang berbeda. Di i-MMD, ada 3 mode yaitu mode EV, Hybrid, dan ICE. Sedangkan sistem e:HEV Honda memiliki pendekatan yang lebih mirip dengan teknologi Wuling Almaz Hybrid, tapi tetap saja ada perbedaan dalam hal skenario modenya.

baca juga : Wuling Cortez 2022 : Kini Dapat WIND dan IOV Seperti Almaz Lho!

Transmisi Unik

Lantas, apakah kita bisa mengubah – ubah mode berkendara di Wuling Almaz Hybrid sesuka hati kita? Sayangnya, tidak bisa. Berubahnya mode berkendara di Wuling Almaz Hybrid akan ditentukan oleh sebuah sistem kecerdasan buatan yang ditanamkan di mobil ini. Sistem akan menimbang beberapa faktor seperti kondisi baterai, kebutuhan daya, dan juga kondisi jalan sebelum menentukan mode apa yang paling pas. Yang unik, Wuling Almaz Hybrid menggunakan transmisi dedicated hybrid transmission (DHT) yang sebenarnya adalah transmisi single speed reduction gear. Kami akan bahas di artikel lainnya.

Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?

Read Prev:
Read Next: