Jakarta, AutonetMagz – Siang ini saya sedang bete-betenya menunggu service mobil di salah satu bengkel ATPM yang terletak di Jakarta Selatan untuk service 10.000 tunggangan harian. Namun seketika saya tertawa melihat insiden “Rossi Kick in Yo” yang terjadi di Sirkuit Sepang di layar TV ruang tunggu bengkel resmi.
Loh, ada pembalap jatuh kok malah ketawa? Gimana nggak ketawa, dari awal balapan hingga lap-lap terakhir, Rossi dan Marc saling sikat menyikat, dan saya cukup geregetan melihat usaha Marc untuk mengulur jarak antara Rossi dengan Lorenzo yang bertengger di posisi kedua sehingga jarak antara Marc dengan Lorenzo dari 0.7 detik, menjadi 2.755 detik hanya dalam 4 lap saja, padahal jika Marc ingin mengejar Lorenzo dari awal, mungkin akan menjadi lebih seru.
Okay, agar kalian yang membaca tulisan ini nyambung, sebaiknya coba tonton full race MotoGP Sepang 2015 dari awal hingga menit ke 18, dimana menit tersebut adalah menit dimana Marc Marquez terjatuh. Lewat dari menit 18 saya sarankan nggak perlu ditonton, karena nggak seru… Hehehe.
Nah, setelah melihat video diatas, anda tidak perlu menjadi MotoGP freak untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di ajang balapan tersebut, karena sudah terlihat jelas, persaingan paling sengit bukan ada pada posisi 1 atau 2, melainkan posisi 3 dan 4 yang diperebutkan oleh Rossi dan Marc.
Lantas bagaimana reaksi saya? Tentu saya cuma bisa ketawa, toh kalau Rossi juara, Lorenzo juara atau Pak RT juara, saya nggak pernah ambil pusing. Awalnya setelah melihat tayangan ulang di balapan tersebut secara live dan chit-chat di group Whatsapp, saya cuma bisa tertawa melihat tingkah Rossi yang kesal dengan ulah Marc hingga menendang jatuh saat hendak bersenggolan. Hingga akhirnya Maghrib kelar, Isya kelar, rupanya diskusi di beberapa group handphone masih membahas hal tersebut, kemudian muncul pembelaan dari kubu FBR (Fans Berat Rossi) yang menyatakan Rossi tidak bersalah dan kubu APEM (Asosiasi Penggemar Marquez) yang terus menghujat Rossi. Karena serunya diskusi insiden ini, saya ingin mengulas hal ini lebih mendalam untuk mengetahui siapa yang salah.
Setelah insiden tersebut, Marquez langsung ngambek masuk ke paddock dan tidak melanjutkan balapan, sepertinya dia sudah ikhlas dan ridho kehilangan poin di Sepang. Kemudian balapan terasa datar dan tidak menarik untuk ditonton, karena jarak yang sudah terlanjur lebar antara Lorenzo dan Rossi, dan Lorenzo pun terlihat seperti ikhlas memberikan posisi pertama pada Pedrosa. Di podium pun, suasana begitu datar.
Saat berada di podium untuk selebrasi kemenangan, suasana-pun terasa berbeda menurut status Facebook Wak Haji Taufik yang menonton langsung dari Sepang, Malaysia. Ya maklum yah saya cuma nonton dari bengkel jadi nggak kerasa bedanya, bahkan Lorenzo pun meninggalkan podium untuk selebrasi kemenangan karena disoraki oleh para FBR di Sirkuit Sepang. Dan setelah selebrasi di podium pun, Rossi langsung cabut dan terbang dari Malaysia tanpa memberikan pernyataan di press conference setelah bertemu Race Direction yang memberikan hukuman untuk Rossi.
Keputusannya begini, sebagai pembalap yang finish di urutan ketiga, Rossi tetap mendapatkan 16 poin yang membuat Rossi masih unggul 7 poin dari Lorenzo di klasemen dengan 312 poin. Di satu sisi, ia mendapatkan 3 poin penalti atas insiden tersebut. Nah, karena sebelumnya sudah mendapatkan 1 poin penalti, di ajang balap berikutnya Rossi harus memulai balapan dari posisi terakhir di Valencia Spanyol. Jadi cukup mudah bagi Lorenzo untuk mengambil posisi puncak klasemen dari tangan Rossi di balapan berikutnya.
Meskipun sudah mendapatkan hukuman, menurut Lorenzo hal itu masih belum cukup bagi Rossi. Lorenzo menyatakan, dikutip dari Crash.net, “Jika Marquez tidak dapat poin, seharusnya Rossi juga tidak dapat poin. Menurut saya keputusan ini tidak adil, tapi kita harus menghormati keputusan Race Direction”. Padahal jika Rossi sama sekali tidak mendapat poin karena hukuman yang diberikan Race Direction, tentu saja Lorenzo sudah bertengger di puncak klasemen dan para PKL (Pemuja Kakanda Lorenzo) pasti bersorak kegirangan.
Sebelumnya, Rossi memang sudah sedikit dendam sama Marquez sebenarnya, karena menurut Rossi, Marquez sepertinya selalu menghalang-halangi Rossi untuk menjadi juara di balapan-balapan sebelumnya. Bahkan sebelum balapan di Sepang dimulai, pada saat press conference Rossi sudah menyatakan hal tersebut dan langsung menunjuk Marquez namun dengan nada sedikit bercanda (karena masih ketawa-ketiwi), setelah itu Marquez dicecar oleh wartawati tentang hal tersebut. Nggak percaya? Silahkan tonton video press conference MotoGP Sepang di bawah ini, dan langsung skip ke menit 22.
Oke, sudah cukup dengan dramanya, sekarang mari kita selidiki lebih lanjut mengenai insiden yang akan menjadi legenda di dunia MotoGP. Apakah Rossi sengaja? Atau tidak sengaja? Atau Marquez yang diving seperti pemain bola?
Pertama, mari kita dengar pernyataan Marquez yang dikutip dari wawancara website resmi MotoGP
Can you explain what happened with Valentino Rossi?
“Yeah of course you know for me it is easy to explain what happened because on the TV you can see clear. You can see in the video from many points, the helicopter, from in front. I was inside and of course we were overtaking for some laps but I felt I was able to be faster and to catch the front guys. But yeah, on that corner, corner 14, Valentino passed me. I heard the bike then I pick it up, but then I saw that he was completely straight and looking at me and stopping a lot. I was just waiting because there was nothing to do in that point and then I saw that with his leg he pushed my arm and my front brake and then I lock the front wheel and I crash.Luckily I am good, in good physical condition, this is the most important but you know during my career I have many moments you know, I mean many battles and everything, but never have I felt this. That another rider give me a big push and push me out with the leg. But in the end, my result in the race was zero points. This was of course not my target, my target was to finish these two races on the podium, but it is like this.”
Dari pernyataan Marquez dapat kita ambil penjelasan bahwa Marquez menunggu dan tidak melakukan apa-apa ketika sedang di titik tersebut karena Rossi ada di depannya (menunggu yang dimaksud, tidak melakukan penambahan atau pengurangan kecepatan). Kemudian Marquez melihat kaki Rossi mendorong lengan Marquez serta rem depan motornya, sehingga ban depan motornya terkunci oleh rem dan Marquez terjatuh.
Marquez juga memperjelas pernyataannya bahwa selama karirnya, dia belum pernah merasakan yang seperti ini, merasakan pembalap lain memberikan dorongan menggunakan kaki sehingga dorongan tersebut membuat ia terjatuh dan kehilangan angka.
Sedangkan bagaimana pernyataan Rossi? ini dia pembelaan menurut Rossi berdasarkan wawancara dikutip dari website resmi MotoGP:
Marc Marquez said you took your leg off and kicked him, was it a case of red mist?
“No Marquez knows that is not true, because it is very clear from the image, especially from the helicopter that I don’t want to make him crash. I just want to make him lose time and go out of the line and slow down because also this time, a lot worse than in Australia, he make his dirty game no? When I go wide, wide, wide, I slow down, we almost stop and I look at him to say, “F**K, what the f**k are you doing?”After we touch and he touched with his handlebar on the right on my leg, and I lose the foot from the foot peg, but if you look at the image from the helicopter it is clear that when I lose the foot from the footrest Marquez had already crashed. So I don’t want to kick him. Also if you give a kick to a MotoGP™ bike, it don’t crash. It is not that you kick the bike; it is very heavy, like this, and he crash. But unfortunately we touched; he wanted to turn because I go very wide and I fell his handlebar on my leg her, on my thigh and I lose the leg on the foot peg. It is like this.”
Langsung skip ke paragraf kedua, menurut Rossi, setelah mereka bersentuhan (ciyeee…), Marquez menyentuh Rossi dengan stang motornya tepat ke kaki Rossi, setelah tersentuh oleh stang Marquez, kaki Valentino Rossi terlepas dari pijakan kaki sehingga terlihat seperti menendang Marquez. Menurut Rossi, jika kita melihat video dari helikopter, sangat jelas bahwa sebelum kaki Rossi terlepas dari pijakan kaki, Marquez sebenarnya telah lebih dulu terjatuh (akibat keduanya bersentuhan).
Rossi juga menjelaskan, jika memang ia ingin menendang motor Moto GP, maka tentu saja tidak akan terjatuh karena motor tersebut sangat berat. Jadi menurut Rossi jika boleh kami simpulkan, jatuhnya Marquez disebabkan karena mereka bersentuhan, dimana akibat dari sentuhan tersebut Marquez terjatuh, dan kaki Rossi terlepas dari pijakan kaki sehingga terlihat seperti Rossi menendang Marquez.
Lantas mana yang benar? Pengakuan Marquez yang terdorong kaki Rossi sehingga menyebabkan ia terjatuh? Atau pengakuan Rossi yang menyatakan mereka berdua bersentuhan yang menyebabkan Marquez jatuh dan kaki Rossi terlepas dari pijakan kaki dari sentuhan tersebut?
Mari kita buktikan melalui video dibawah ini untuk lebih jelasnya bagaimana kejadian itu berlangsung;
Sudah tonton? Sekarang putar lagi video tersebut dengan kecepatan 0.25 x dengan membuka settings (gambar gir) > Speed > 0.25. Setelah kita mendapatkan hasil putar video tersebut dan putar kembali di detik ke-5, kita akan mendapatkan gambaran lambat bahwa helm dan tangan Marquez menyentuh kaki Rossi terlebih dahulu sebelum rossi melebarkan kakinya hingga menyebabkan Marquez terjatuh. Berarti memang benar menurut Rossi bahwa sebelum ia terlepas dari pijakan kaki yang membuat seolah ia menendang Marquez, mereka berdua bersentuhan dan sentuhan tersebut jelas disebabkan oleh Marquez yang bersandar di kaki Rossi. Masih belum jelas? Coba ulang lagi videonya… Hehehe….
Namun meskipun sudah jelas terjadi tumbukan antara keduanya, dari video tersebut masih terlihat kaki Rossi melebar dan tidak terlihat kaki Rossi terlepas dari pijakan kaki, untuk itu mari kita lihat video dari helikopter untuk membuktikannya.
Sama seperti video sebelumnya, putar dengan kecepatan 0.25, kemudian putar ulang dari detik ke 35. Setelah memutar berkali kali dan memberhentikan video di detik-detik tertentu, kita akan menemukan bahwa setelah Marquez terjatuh, kaki Rossi memang terlepas dari pijakan kaki motornya. Namun tidak terlihat jelas apakah kaki Rossi apakah terlepas begitu pada saat merek bersentuhan? Sehingga masih ada kemungkinan bahwa Rossi memberikan tekanan keluar dengan kakinya untuk menjatuhkan Marquez.
Nah, setelah melihat kedua video diatas tentu saja kita langsung menyudutkan Marquez, kenapa? Karena Marquez dalam wawancaranya tidak mengakui bahwa sebelum Rossi Kicked in Yo, ia menyundul Rossi terlebih dahulu dan mengenai kaki The Doctor. Meskipun begitu, sebenarnya dari video tersebut mungkin saja ketika kaki Valentino Rossi terlepas dari pijakan kaki motornya ia mengambil kesempatan untuk menendang Marquez, karena peluang untuk melakukan hal tersebut masih sangat terbuka dari bukti dua video yang menjadi saksi sejarah insiden tersebut.
Lantas menurut penulis bagaimana? Tentunya saya berusaha untuk se-objektif mungkin karena memang saya bukan bagian dari FBR, APEM ataupun PKL. Siapapun yang menang tentu saja saya senang-senang saja, toh ribut karena hal begini nggak ada gunanya bukan? Baik Lorenzo atau Rossi yang menang, keduanya nggak ada ngaruhnya sama hidup saya, apalagi keduanya sama-sama dari Yamaha, sama-sama nggak ngaruh sama citra merek kalau salah satu dari mereka menang, keduanya juga bukan orang Indonesia, jadi apa yang mau diributin? Jangan sampe mood hari Senin rusak gara-gara MotoGP, apalagi energi yang kita punya habis buat beginian. Mending simpan energinya buat kerja dan banyakin ketawa. Hehehe
Salam,
Ridwan Hanif
Read Next: Suzuki Esteem Club Indonesia Rayakan Ultah ke-4 Sekaligus Gathering Nasional di Pekalongan