AutonetMagz.com – Ada banyak aspek yang membuat membeli mobil baru menjadi begitu kompleks, mulai dari banyaknya brand, banyaknya model, tipe mesin, tipe mobil, bahkan hingga status produksi mana. Dan kali ini, kami akan membahas mengenai poin terakhir yang kami singgung di atas, yaitu status produksi mobil. Lebih tepatnya, kami akan membahas mengenai mobil CBU alias completely built up alias mobil impor. Cekidot.
Impor Naik Signifikan Tahun Lalu
Di pasar otomotif Indonesia, jajaran produk yang menduduki produk terlaris tetaplah mobil rakitan lokal alias CKD. Namun, segmen mobil CBU tidak bisa dipandang sebelah mata. Adanya perbedaan dari segi fitur, build quality, bahkan adanya sisi prestisius tersendiri membuat mobil CBU tetap diminati. Selain itu, tentunya sebuah pabrikan tidak bisa memproduksi semua line up mereka di Indonesia. Ada skala prioritas, perhitungan untung rugi, investasi hingga ijin dari prinsipal sebelum merakit lokal model tertentu. Oleh karenanya, setiap brand di Indonesia masih harus melakukan impor atau mendatangkan mobil CBU ke tanah air. Nah, ada 5 brand yang menduduki posisi teratas dalam hal impor.
Dan kelimanya adalah Toyota, Mitsubishi, Suzuki, Mazda, dan Hyundai. Sebenarnya, hampir semua brand menjual produk CBU, namun 5 inilah yang tertinggi. Uniknya, ada nama Mazda dan Hyundai yang sebenarnya secara penjualan retail dan wholesales belum menduduki posisi 5 besar. Berbeda dengan Toyota, Mitsubishi dan Suzuki yang memang bercokol di posisi 5 besar penjualan nasional. Oke, kita mulai dengan yang pertama yaitu Toyota. Toyota melakukan impor sebanyak 32.488 unit kendaraan atau sekitar 39% dari total impor nasional. Sedangkan Mitsubishi ada di posisi kedua dengan 24.950 unit atau sekitar 30% dari total impor nasional. Bisa kalian bayangkan, gabungan Toyota dan Mitsubishi saja sudah mendominasi 2/3 dari total impor nasional.
Toyota dan Mitsubishi Dominan
Suzuki ada di posisi ketiga, namun dengan angka impor hanya 6.831 unit atau 8,2%. Sedangkan Mazda ada di posisi keempat dengan 3.888 unit (4,7%), sedangkan Hyundai ada di posisi kelima dengan 2.257 unit (2,7%). Kami akan jabarkan satu per satu. Untuk Toyota, walaupun dominasi produk lokal mereka cukup banyak, namun ada juga model-model populer yang berstatus CBU. Sebut saja nama Toyota Alphard dan Vellfire, lalu Toyota Land Cruiser, bahkan Toyota Corolla Cross, Toyota Voxy dan Toyota Camry. Nama-nama tersebut adalah model populer yang juga digemari banyak orang di Indonesia. Dan tingginya impor Toyota pun jadi cukup wajar menurut kami.
Sedangkan Mitsubishi saat ini hanya merakit lokal Mitsubishi Xpander series saja. Sedangkan Mitsubishi L300 dan Mitsubishi Pajero Sport berstatus CBU. Padahal, kedua model tersebut juga model yang populer dan dicintai banyak orang di Indonesia. Suzuki memainkan pendekatan yang berbeda. Mereka menawarkan sejumlah model CBU dengan harga yang bahkan lebih murah ketimbang mobil yang dirakit lokal di Indonesia. Sebut saja nama Suzuki S-Presso, Suzuki Baleno, dan Suzuki Ignis yang didatangkan utuh dari India. Sedangkan Mazda tentunya hanya mengandalkan model CBU saja karena tidak memiliki pabrik di Indonesia. Dan terakhir, Hyundai masih memiliki model CBU untuk Hyundai Palisade dan Hyundai Staria.
Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan? Masih minat beli mobil CBU?
Read Next: Selain Bergaransi, Otospector juga Sediakan Layanan Darurat 24 Jam Gratis!